Berhemat Listrik. Langkah Agar Biaya Listrik di Rumah Lebih Murah. Ini Cara Menghitungnya!

Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia(EECCHI) memberi cara untuk menghemat listrik.

Penulis: Bebet I Hidayat | Editor: Bebet I Hidayat
net
Ilustrasi 

POS-KUPANG.COM -- Anda pusing dengan biaya listrik bulanan? Tak perlu khawatir, ini cara menghemat biaya listrik Anda.

Hasil wawancara tim IDEA yang dilansir Grid.ID dengan Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia(EECCHI) berikut langkah untuk menghemat listrik lewat pemakaian lampu:

Baca: Jelang 8 Besar, Siapa Layak Lolos ke Semifinal? Ini Prediksi Mantan Menperin Saleh Husin

Baca: 6 Negara dengan Budaya Kopi Terbaik, Termasuk Indonesia?

Baca: Kate Middleton Ungkap Perasaannya, Terluka Karena Meghan Markle

1. Gunakan listrik secara proposional sesuai dengan kebutuhan dan peruntukannya.

Jangan biasakan menyalakan dan mematikan lampu berulang karena dapat menyebabkan konslet dari saklar.

Hindari penggunaan lampu yang melebihi daya listrik yg bisa diakomodasi oleh satu ruangan.

2. Untuk penggunaan lampu, gunakan lampu CFL/flourescent.

Satu penggunaan lampu CFL setara dengan 6-10 lampu bola atau kita dapat menggunakan lampu LED terbaru dengan 25.000 jam lifetime.

Lebih efisien bukan? Mulai gunakan lampu jenis ini sebagai pengganti lampu bohlam biasa.

Selain lebih tahan lama dan efisien, lampu terbaru jenis CFL dan LED telah dilengkapi dengan teknologi yang mencegah terjadinya koslet pada lampu.

3. Lakukan pembersihan lampu secara rutin. Lampu yang dipasang dalam jangka waktu lama biasanya akan cenderung redup.

Hal ini dikarenakan debu-debu yang menempel pada lampu sehingga pencahayaannya menjadi kurang optimal, meskipun begitu, daya yang dikeluarkan tetap sama sehingga menimbulkan pemborosan energi listrik.

Jika setelah dibersihkan lampu masih juga redup maka satu-satunya solusi adalah dengan mengganti bohlam dengan yang baru. Efisienkan penggunaan dengan daya yang dikeluarkan.

4. Aplikasikan warna-warna cerah pada dinding ruang Anda.

Hal ini dimaksudkan agar cahaya lampu yang tidak terlalu terang dapat terlihat terang dengan bantuan warna pada dinding yang memantulkan cahaya lampu sehingga ruangan menjadi lebih terang tanpa kita harus menggunakan lampu yang berdaya tinggi.

Pengecatan ulang pada ruang baiknya dilakukan setiap setahun sekali agar warna dinding tetap cerah dan bersih.

5. Pastikan posisi penempatan furnitur tidak menghalangi masuknya sinar matahari.

Gunakan lampu berdaya besar pada ruangan yang luas dan memang membutuhkan pencahayaan lebih. Sementara jika kita menggunakan lampu berdaya kecil, pastikan peletakannya tepat agar tidak ada titik gelap pada ruang karena pencahayaan yang tidak merata.

Berbicara tentang penghematan lampu dan konsep ramah lingkungan, maka membuat banyak bukaan pda rumah bisa jadi solusi tepat. Siang hari kita dapat memanfaatkan cahaya yang masuk melalui bukaan sebagai pengganti lampu.

Padamkan lampu jka memang tidak digunakan. Kurangi pemakaian lampu berdaya tinggi antara pukul 17.00-22.00 dan nyalakan lampu saat langit sudah benar-benar gelap.

Mengaplikasikan lampu pada ruang dengan efisien dan tepat sesuai kebutuhan bisa jadi solusi bagi Anda untuk menghemat pengeluaran. Bijak dalam memilih yang terbaik bagi hunian Anda. 

Cara Menghitung Tarif Listrik

Buat pengguna listrik pascabayar, maka sudah wajib buat kamu untuk mengetahui cara menghitung tarif listrik yang benar. Cara menghitungnya pun gak bisa cuma dikira-kira, tapi memang ada rumusnya sendiri.

Berikut cara menghitung tarif listrik:

1. Ketahui dulu golongan tarif listrik

Langkah pertama adalah mengetahui golongan tarif listrik di rumah. Nah golongan tarif itu disesuaikan dari batas daya listrik.

Golongan tarif listrik rumah ada yang 900 VA, 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, 4.400 VA, 5.500 VA, dan 6.600 VA ke atas.

Tarif listrik pun dibedakan untuk beberapa golongan. Yang golongan 900 VA dikenakan Rp 1.352 per kWH. Sedangkan untuk yang 1.300 VA-5.600 VA ke atas tarifnya Rp 1.467,28 per kWH.

Anggap saja menggunakan listrik di golongan 3.300 VA. Jadi tarif listrik yang bakal berlaku adalah 1.467,26 per kWH.

2. Cek perabotan rumah yang butuh listrik

Berikutnya, ketahui perabotan mana saja yang memang menyedot listrik. Gak cuma kulkas ya, lampu-lampu juga didata dan diketahui berapa konsumsi listriknya.

Misalnya:

– 7 lampu dengan daya 30 watt
– 1 unit AC 1 PK dengan daya 750 watt
– 1 unit LED TV 43 inci dengan daya 50 watt
– 1 set sound system dengan daya 10 watt
– 1 setrika listrik dengan daya 350 watt
– 1 unit kulkas dengan daya 300 watt
– 1 unit mesin cuci dengan daya 350 watt

Bila semua sudah dicatat, mari ilustrasikan berapa lama perangkat itu bakal diaktifkan. Tentu saja gak mungkin kan AC dan lampu nyala selama berhari-hari. Lain halnya dengan kulkas  yang memang harus On.

Estimasi konsumsi tarif listrik

– 7 lampu nyala dalam dari pukul 18.00 hingga 06.00 alias 12 jam. Dengan asumsi, jam 06.00 lampu-lampu rumah sudah dimatikan. Maka total daya dari lampu dalam satu hari adalah 7 x 30 watt x 12 jam = 2.520 watt
– 1 unit AC ketika menyala. Misalnya saja pukul 21.00 hingga 05.00 alias delapan jam. Maka total daya dari penggunaan AC dalam sehari adalah 750 x 8 = 6 ribu watt
– LED TV yang cuma menyala lima jam sehari. Konsumsi dayanya dalam sehari adalah 50 x 5 jam = 250 watt
– Sound system dalam sehari cuma bisa nonton film dengan durasi pendek. Sound system itu bakal menyedot daya 10 x 2 = 20 watt
– Setrika listrik yang dipakai selama dua jam, maka konsumsi dayanya 350 x 2 = 700 watt
– Kulkas yang tentunya menyala selama 24 jam. Pasti konsumsi dayanya jadi 300 x 24 =7.200 watt.
– Terakhir, mesin cuci yang dipakai selama dua jam sehari. Maka dayanya  350 x 2 = 700 watt.

3. Cara menghitung tarif listrik dalam satu hari

Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan total konsumsi daya listrik dalam masing-masing perabotan.

Begini contohnya:

2.520 watt + 6.000 watt + 250 watt + 20 watt + 700 watt + 7.200 watt + 700 watt = 17.390 watt dalam sehari.

Ingat lho, hitungan tarif listrik itu menggunakan satuan Kwh alias Kilowatt per hour atau jam. Untuk mendapatkan satuan Kwh, maka 17.390 watt : 1000 = 17,39 kWh.

Setelah mendapatkan angka konsumsi listrik rumahmu dalam satuan Kwh, maka tinggal kalikan dengan tarif dasar listrik per golongan. Jika per Kwh adalah Rp 1.467,26 maka biaya listrik dalam sehari adalah:

17,39 Kwh x Rp 1.467,26 = Rp 25.515,65

jika dalam sehari biaya listrik sebesar itu, maka tagihan listrik dalam sebulan kurang lebih:

Rp 25.515,65 x 30 hari = Rp 765.469,5.

Tapi itu semua dengan catatan, perabotan benar-benar aktif dalam waktu yang tertera ya. Jika AC-nya nyala sampai 10 jam, atau setrikaannya nyala dalam tiga jam saja, tentu sudah berubah angkanya.

Oleh karena itu, hati-hati ya sama penggunaan perabotan rumah. Kalau sampai kita teledor, tentu tagihan listrik bisa bengkak lho.

Sebenarnya besaran biaya perhitungan pemakaian listrik tergantung kita sebagai penggunanya, untuk itu kita bisa berhemat agar apa yang kita lakukan selama ini tidak sia-sia dan setidaknya mencegah pemborosan akibat penggunaan listrik yang berlebihan.  (*)

FOLLOW US:

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved