Real Count Pilkada Rote Ndao, Pasangan Paulina Haning-Stefanus M Saek Unggul. Peroleh 34,19 Persen.

Berdasarkan hasil perhitungan dari laman resmi KPU RI pukul 18.11 Wita, dari total data masuk 97,31 persen atau 253 dari 260 TPS.

Editor: Bebet I Hidayat
POS KUPANG/THOMMY MBENU
Para pemilih berdatangan ke TPS 8, Kelurahan Mokdale, Kecamatan Labolain, Rote Ndao, Rabu (27/6/2018). 

Temuan adanya kendaraan dinas berplat nomor merah yang dibungkus dengan bendera pasangan calon (paslon).

Kasus ini terjadi di Kecamatan Rote Barat Laut yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa Fatauni, Kecamatan Rote Barat Daya Petrus Duma.

"Kasus tersebut sudah dilakukan klarifikasi dan akan dibahas dalam forum Gakumdu," kata Tarsis.

2. Indikasi money politics

Panwas Kabupaten Rote Ndao menemukan adanya indikasi money politick (politik uang) di Kecamatan Pantai Baru.

Kasus tersebut merupakan hasil penggeledahan aparat kepolisian terhadap Andreas Tupu.

"Andreas dari Paket Lontar, tapi uang tersebut digunakan untuk bayar saksi di TPS. Kami juga sudah klarifikasi dan akan membahasnya di forum Gakumdu," ujar Tarsis.

3. Indikasi money politics tim pemenangan

Panwas juga menemukan adanya indikasi money politick yang dilakukan oleh Yustus Loden yang merupakan tim pemenangan Paket Lentera.

Kasus tersebut merupakan hasil penggeledahan aparat kepolisian dari Polsek Kecamatan Pantai Baru terhadap Yustus Loden.

"Namun dari hasil pemeriksaan oleh kepolisian uang tersebut ternyata digunakan untuk membeli pesanan semen dan besi sehingga kepolisian setempat menyuruhnya pulang," katanya.

Baca: Kapolda NTT Sebut Pilkada 2018 Berjalan Aman dan Kondusif

Baca: Pilkada di NTT Habiskan Anggaran Lebih dari Setengah Triliun

Masih Lakukan Rekapitulasi

Sementara itu, Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Rote Ndao belum dapat memastikan rekapan suara yang masuk melalui model C dan C1 dari tiap-tiap kecamatan di daerah tersebut.

Ketua KPUD Kabupaten Rote Ndao Hofra A. Anakay mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan rekapan perolehan suara karena keterlambatan penjemputan model C dengan C1 dari TPS dan kecamatan.

"Kami mengalami kendala dan ada beberapa teknis dilapangan. Tapi ada beberapa formulir C1 yang sudah ada, kita scan dan sudah upload sesuai permintaan KPU RI," katanya, Kamis (28/6/2018).

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved