Tiga Top News
BERITA TERPOPULER: Laga Serbia v Brasil, Quick Count Pilkada Hingga Kotak Kosong Menang Pilkada
Media kesayangan anda sekalian ini mencoba merangkum tiga berita terpoluper sepanjang hari kemarin, Rabu (27/6/2018).
POS-KUPANG.COM - Hai guys, selamat pagi, selamat melaksanakan aktifitas di hari yang baru ini.
Terimakasih berlimpah karena telah menjadi pembaca setia POS-KUPANG.COM sampai saat ini.
Sebelum membaca berita-berita terbaru hari ini, media kesayangan anda sekalian ini mencoba merangkum tiga berita terpoluper sepanjang hari kemarin, Rabu (27/6/2018).
Berita terpopuler alias paling banyak dibaca pertama adalah berita LIVE Trans TV Pukul 01.00 WIB Malam Ini, Serbia vs Brasil di Grup E Piala Dunia 2018
Berita populer kedua adalah berita LIVE Trans TV Pukul 21.00 WIB. Begini Cara Nonton Live Streaming Korea Selatan vs Jerman di Grup F
Di posisi ketiga, berita paling poluler adalah tentang Pilkada Makassar yang dimenangkan oleh kotak kosong.
Berikut kami sajikan secara lengkap tiga berita terpoluper tersebut:
1. LIVE Trans TV Pukul 01.00 WIB Malam Ini, Serbia vs Brasil di Grup E Piala Dunia 2018

Serbia vs Brasil
Duel Serbia vs Brasil (Brasil vs Serbia) di Grup E Piala Dunia 2018 akan disiarkan Trans TV, Kamis (28/6/2018) pukul 01.00 WIB.
Live Streaming Serbia vs Brazil di Piala Dunia 2018 tak tayang di website Trans TV.
Namun, link live streaming Serbia vs Brasil juga dapat disaksikan melalui aplikasi video digital MAXstream, Telkomsel. Aplikasi MAXstream bisa diunduh pelanggan Telkomsel melalui Google Play Store. Atau bisa juga lewat penyedia streaming lainnya seperti nontonliga.com atau totalsportek.com.
Tak terkalahkan di dua laga awal belum menjamin timnas Brasil menjadi wakil Grup E di babak 16 besar Piala Dunia 2018.
Baca: Meksiko Tetap Lolos ke Babak 16 Besar Meski Kalah 3-0 dari Swedia
Masih ada Serbia dan Swiss yang punya peluang cukup besar untuk menggusur Brasil dari puncak klasemen Grup E.
Brasil kini kumpulkan empat poin, hasil dari satu kali hasil seri melawan Swiss dan sekali menang melawan Kosta Rika.
Baca: Hasil Akhir Duel Korea Selatan vs Jerman 2-0, Sang Juara Bertahan Angkat Koper Lebih Awal
Jumlah poin yang sama didapatkan oleh Swiss, lalu disusul Serbia yang baru koleksi tiga poin hasil kalahkan Kosta Rika.
Brasil punya peluang cukup besar untuk lolos, asalkan tidak kalah melawan Serbia dalam matchday ketiga, Rabu (27/6/2018).
Hasil seri melawan Serbia sudah cukup untuk membuat Brasil lolos ke babak 16 besar.
Baca: Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia Berlanjut, Jerman Tersisih. Kalah 2-0 dari Korsel
Dilansir dari bolasport.com, apabila Brasil harus kalah dari Serbia, Tim Samba masih bisa lolos asalkan Swiss mengalami kekalahan lebih besar dari Kosta Rika. Begitupun Swiss yang juga memiliki jumlah poin yang sama dengan Brasil.
Tim Ksatria Alpen bisa langsung lolos hanya dengan hasil imbang melawan Kosta Rika, terlebih jika berhasil meraih kemenangan.
Jika Swiss mengalami kekalahan, maka Stepham Lichtsteiner dkk baru bisa lolos jika Brasil dapatkan kekalahan lebih besar.
Hal berbeda dirasakan oleh Serbia, yang kemungkinan besar akan tampil ngotot demi kalahkan Brasil.
Kemenangan akan membawa Serbia lolos ke 16 besar, meski hasil seri juga masih memungkinkan membawa Serbia melaju.
Namun jika harus bermain seri, Serbia harus berharap Swiss akan kalah dengan margin lebih dari dua gol dari Kosta Rika.

Korea Selatan vs Jerman
2. LIVE Trans TV Pukul 21.00 WIB. Begini Cara Nonton Live Streaming Korea Selatan vs Jerman di Grup F
Laga Korea Selatan vs Jerman di Grup F Piala Dunia 2018 malam ini, Rabu (27/6/2018) pukul 21.00 WIB akan disiarkan secara langsung oleh stasiun Trans TV.
Live Streaming Korsel vs Jerman tidak bisa disaksikan di website Trans TV atau Trans 7 karena terkait hak siar.
Baca: LIVE Trans 7 Pukul 01.00 Malam Ini, Swiss Hanya Butuh Hasil Imbang Melawan Kosta Rika
Namun, link live streaming Korea Selatan vs Jerman dapat disaksikan melalui aplikasi video digital MAXstream, Telkomsel.
Aplikasi MAXstream bisa diunduh pelanggan Telkomsel melalui Google Play Store. Atau bisa juga lewat penyedia streaming lainnya seperti nontonliga.com dan tvbal.com.
Baca: LIVE Trans TV Pukul 01.00 WIB Malam Ini, Serbia vs Brasil di Grup E Piala Dunia 2018
Jerman akan melakoni matchday ketiga Piala Dunia 2018 Grup F melawan Korea Selatan di Stadion Kazan Arena, Rusia, Rabu (27/6/2018) pukul 21.00 WIB.
Jerman harus menang untuk memastikan satu tempat di 16 Besar Piala Dunia.
Namun, jelang laga Jerman vs Korea Selatan situasi cuaca di Kazan sebelum pertandingan tidak bersahabat karena hujan yang melanda.
Akibatnya, sesi latihan Toni Kroos dkk harus dipindahkan ke stadion dalam ruangan karena rumput stadion harus dikeringkan.
Baca: Hasil Babak Pertama Grup F Piala Dunia, Kedudukan Meksiko vs Swedia Masih 0-0
Situasi ini mengingatkan pada Piala Dunia 2014 ketika Jerman akan berhadapan dengan Amerika Serikat pada pertandingan ketiga Grup G.
Ketika itu, Jerman harus bertanding di bawah guyuran hujan deras.
Kala itu mereka hanya menang 1-0, tetapi hasil itu cukup untuk membawa mereka lolos ke babak 16 Besar.
Pelatih Joachim Loew sendiri memastikan timnya sudah siap untuk laga tersebut.
"Kami harus bermain dengan gaya kami sendiri dan mencapai hasil yang diinginkan.
Semua pemain tahu Jerman harus menang, kalau bisa dengan selisih dua gol atau lebih.
Jerman akan berusaha dan mengerahkan kekuatannya," tutur sang pelatih yang dilansir dari Kicker melalui Bolasport.com.
Jerman saat ini ada di posisi kedua dengan 3 poin dari dua laga.
Kemenangan atas Korea Selatan dan kekalahan Swedia akan menggaransi kelolosan tim Panser ke babak 16 Besar.
Live Streaming
Para penggemar sepak bola juga bisa menonton melalui siaran langsung via live streaming.
Sejumlah operator seluler sudah menyediakan paket untuk menyaksikan siaran live streaming Piala Dunia 2018.
Simak cara menonton live streaming dengan operator Telkomsel, Indosat, atau XL seperti dikutip TribunWow.com dari Kompas.com :
1. Telkomsel
Telkomsel menawarkan aplikasi video digital MAXstream, khusus bagi pelanggannya untuk bisa menikmati seluruh 64 pertandingan, dari partai pembuka hingga partai final 15 Juli mendatang.
Aplikasi MAXStream bisa diunduh melalui Google Play Store dan App Store.
Khusus untuk Piala Dunia 2018, Telkomsel menyediakan paket kuota VideoMAX 30 GB dengan harga Rp 10 di aplikasi MAXstream.
Nantinya, pengguna bisa log-in melalui nomor ponsel dan sosial medianya.
2. Indosat
Pelanggan Indosat Ooredoo bisa mengakses KLIKtv.com dari perangkat mobile.
Untuk bisa menikmati seluruh 64 pertandingan Piala Dunia 2018, pengguna harus berlangganan dulu ke Kliktv.com dengan menggunakan e-wallet UNIPIN, di mana top up serta transaksinya bisa menggunakan pulsa IM3 Ooredoo.
Tak hanya siaran langsung saja, melalui klixtv.com pengguna juga bisa menikmati siaran tunda yang bisa diakses kapan saja.
Program informasi khusus Piala Dunia juga dihadirkan di klixtv.com.
Pelangan IM3 Ooredoo yang berlangganan Paket Unlimited YouTube juga bisa mengakses kanal YouTube resmi FIFA TV.
Paket Unlimited YouTube mulai dari Rp 5.000 yang aktif selama tiga hari, dan Paket Unlimted YouTube bulanan bisa langsung digunakan tanpa perlu registrasi.
3. XL
Pelanggan kartu prabayar XL bisa menonton aksi dari tim kesayangannya di lapangan hijau tanpa kuota internet melalui aplikasi video KLIX yang bisa diunduh di Google Play Store.
Untuk menikmati pertandingan Piala Dunia di KLIX, pelanggan harus berlangganan terlebih dahulu.
Paket berlangganan seharga Rp 49.000, dapat digunakan untuk menikmati pertandingan selama periode 8 Juli 2018 hingga final.
Paket kedua Rp 75.000 bisa dinikmati untuk mengakses pertandingan periode 28 Juni-7 Juli.
Ada pula paket ketiga Rp 99.000 untuk periode pertandingan 13-27 Juni, serta paket satu bulan dengan harga normal.
Paket terakhir seharga Rp 88.000, akan memberikan akses selama periode 7-12 Juni. XL menerapkan batas pemakaian wajar kuota (FUP) sebesar 5 GB per hari.
Setelah batas tersebut, kecepatan akses menjadi 64 Kbps.
3. Hasil Quick Count, Kotak Kosong Menangkan Pilkada Makassar
Berdasarkan perhitungan cepat (quick count) beberapa lembaga survei pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar, calon tunggal Munafri Arifuddin-Andi Rahmatika Dewi (Appi-Cicu) belum unggul dari kotak kosong.
Hasil quick count itu antara lain dari Celebes Risiert Centre (CRC), Jaringan Suara Indonesia (JSI) dan Lingkaran Survei Indonesia (LSI).
Baca: Dikira Kopi, Petugas TPS Ini Minum Tinta Pemilu
Baca: Walaupun Ditahan KPK, Petahana Syahri Mulyo Unggul di Pilkada Tulungagung
Baca: Paket Lontar Unggul Sementara dalam Pilkada Rote Ndao
Berdasarkan hasil quick count tersebut, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (Danny Pomanto) sudah menyatakan bahwa kotak kosong memenangkan Pilkada Makassar sebelum perhitungan resmi KPU diumumkan.
Pada pilkada Makassar ini, Danny juga melakukan perhitungan suara secara real count. Menurut perhitungannya, di seluruh TPS di Kota Makassar telah menyatakan kotak kosong menang.
"Real count yang saya lakukan, karena semua TPS sudah ada hasilnya. Semua TPS sudah ada hasil perhitungan suaranya.
Baik real count yang saya lakukan dan quick count yang dilakukan beberapa lembaga survei sama menyebutkan bahwa kotak kosong unggul dengan angka 53 persen dan 46 persen untuk calon tunggal," kata Danny.
Danny juga menyebutkan, bahwa unggulnya kotak kosong dari calon tunggal dari Kota Makassar merupakan sejarah baru di Indonesia.
Di mana untuk Pilkada untuk skala kota besar, baru kali ini ada calon tunggal dikalahkan oleh kotak kosong.
Baca: Viktor Laiskodat Ajak Paslon Lain untuk Bersama Bangun NTT
Baca: Pemerintah Israel Resmi Cabut Larangan terhadap Wisatawan Indonesia
Baca: Sedih! Pemulung di Kupang Ini Temukan Bayi Dalam Tong Sampah
Pilkada Ulang
Pilkada Kota Makassar hanya diikuti satu pasangan calon yakni Munafri Arifuddin-Andi Rachmatika Dewi (Appi-Cicu).
Pasangan tersebut akan melawan kotak kosong atau tanpa gambar pada Pilkada serentak, Rabu (27/6/2018).
Awalnya, Pilkada Kota Makassar diikuti dua paslon.
Selain Appi-Cicu, terdapat pasangan petahana yakni Mohammad Ramdhan Pomanto-Indira Mulyasari (DIAmi).
Namun pasangan petahana didiskualifikasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdasarkan putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) yang diperkuat putusan Mahkamah Agung (MA).
Selama kampanye, hanya Appi-Cicu yang menggelar kampanye.
Baca: Paket Lontar Unggul Sementara dalam Pilkada Rote Ndao
Baca: Meksiko Tetap Lolos ke Babak 16 Besar Meski Kalah 3-0 dari Swedia
Namun, banyak spanduk mengkampanyekan kotak kosong agar bisa menang dari pasangan calon tunggal.
Humas KPU Sulsel, Asrar Marlang mengatakan, pasangan calon tunggal harus memeroleh suara 50+1 persen dari suara sah.
“Perolehan suara 50+1 persen itu bukan DPT (Daftar Pemilih Tetap), tapi suara yang sah dalam pemilihan," katanya.
"Jika suara calon tunggal tidak mencapai angka itu dan pemilih lebih banyak mencoblos kotak kosong, maka Pilkada Makassar akan kembali digelar pada Pilkada selanjutnya di tahun 2020,” jelasnya.
Asrar menegaskan, Pilkada Makassar tidak terlalu rumit dengan calon tunggal.
Baca: Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia Berlanjut, Jerman Tersisih. Kalah 2-0 dari Korsel
Baca: Hasil Akhir Duel Korea Selatan vs Jerman 2-0, Sang Juara Bertahan Angkat Koper Lebih Awal
Namun butuh pengawasan ketat, agar hak suara rakyat Kota Makassar dapat tersalurkan dengan baik.
“Masa jabatan wali kota dan wakil wali kota Makassar sekarang berakhir tahun 2019. Kalau calon tunggal kalah dari kotak kosong, maka interval waktu hingga Pilkada Makassar kembali digelar 2020," imbuhnya.
Itu artinya, jabatan wali kota dan wakil wali kota Makassar akan diduduki pejabat sementara (Pjs). (pos-kupang.com)
Baca: Golkar Anggap Suara Oposisi di Pilkada Tak Ancam Koalisi Jokowi
Baca: Panwas Rekomendasikan Pencoblosan Ulang TPS I Dan II, Kelembu Weri, Sumba Barat Daya
