Pesan Walikota Kupang Saat Menghadiri Seminar Nasional Digelar Pemuda GMIT, Kota Kupang
agar gejolak-gejolak yang terjadi di daerah lain, tidak semestinya memicu para pemuda NTT untuk bereaksi secara berlebihan.
Penulis: Lexy Manafe | Editor: Ferry Ndoen
Laporan reporter POS-KUPANG.COM, Lexy Manafe
POS-KUPANG.COM|KUPANG-Walikota Kupang, Jefirstson R. Riwu Kore, menghadiri Seminar Nasioanal yang diselenggarakan pengurus pemuda Sinode GMIT, melalui panitia perayaan paskah tahun 2018, Sabtu (2/6/2018) pagi di Gereja Anugerah Eltari, Kupang.
Dalam sambutannya, ia mengatakan, sangat berterimakasih dan mengapresiasi pemuda GMIT yang sudah mengagas kegiatan tersebut.
Lebih lanjut, ia menambahkan, keberadaan Kota Kupang sebagai kota pluralisme, perlu dipertahankan dengan sungguh-sungguh.
Dalam seminar yang bertemakan "Peranan Pemuda Dalam Praktek Intoleren, Gerakan Radikalisme dan Terorisme di NTT," Jefri, berpesan, agar gejolak-gejolak yang terjadi di daerah lain, tidak semestinya memicu para pemuda NTT untuk bereaksi secara berlebihan.
Menurutnya, rumah besar kebersamaan di NTT, perlu dijaga terus menerus. Oleh karena itu ia berharap, pemuda NTT, Khususnya Kota kupang, menjaga kemajemukan dan keberagaman, sehingga tidak terjadi perpecahan nantinya.
"Jangan sekali-kali kita cepat terhasut oleh orang-orang yang ingin kita terpecah-belah. Jangan sampai persaudaraan kita di kota Kupang ini, hancur karena isu-isu yang yang muncul di luar sana. Mari bersatu supaya kita tidak mudah goyah," imbaunya.
Walaupun demikian, ia juga mengajak para pemuda agar tidak hanya berdiam diri dengan semua hal yang terjadi itu.
Diakuinya, para pemuda juga harus aktif dan waspada terhadap gerakan-gerakan, yang mengatasnamakan agama.
"Saya berharap kita membentuk siskamling bersama yang sudah saya sampaikan dalam pertemuan awal, bahwa kita harus mengantisipasi ataun mencegah aksi teror di kota ini," tambahnya.
Diakhir sambutannya, ia mengatakan, sangat bangga berada dalam kegiatan yang diakunya, sangat baik untuk menjaga keberlangsungan berbangsa dan bernegara. (*)