Tetap Semangat. Lelaki Tanpa Kaki Ini Bekerja Keras Hidupi Anaknya
Meski dalam keterbatasan fisik, di mana kedua kakinya diamputasi, pria ini tetap bekerja.
POS-KUPANG.COM -- kisah berikut ini semoga menjadi inspirasi bagi kita.
Apalagi kita yang secara fisik normal. Sehingga bisa lebih bersemangat dan tak menggantungkan hidup dari belas kasihan orang lain. Apalagi sampai merepotkan orangtua kita yang sudah lanjut. Jangan!!
Kisah berikut adalah seorang ayah empat anak. Meskipun memiliki keterbatasan fisik tapi tetap semangat bekerja demi mencukupi kebutuhan hidup dia dan keluarganya.
Kebutuhan yang diperlukan anak-anaknya, seperti makanan, tempat tinggal yang layak, serta pendidikan untuk masa depan selalu diusahakan.
Dilansir Tribun Bangka dari Elite Reader, berikut kisah seorang ayah asal Filiphina 4 anak bisa menjadi inspirasi.
Baca: Rumor Kisah Cinta Jungkook BTS, Benarkah? Bikin Patah Hati! Hikk.!
Meski dalam keterbatasan fisik, di mana kedua kakinya diamputasi, pria ini tetap bekerja.
Ia melakukan apapun termasuk menjadi kuli panggul demi menghidupi keempat anaknya.
Dalam sebuah foto yang diunggah di media sosial dari eliter readers tersebut, pria tersebut tampak sedang memikul sebuah sak warna putih di pundaknya.
Dengan alat bantu di kedua tangannya, pria itu tampak sedang berusaha keras memindahkan karung.
Sayangnya, nama dan di mana lokasi dalam foto itu tidak dicantumkan dalam unggahan media sosial facebook tersebut.
Namun kita bisa belajar dari kisah hidup ayah tanpa kaki ini.
Betapa seorang ayah memang memiliki tanggung jawab yang tidak mudah.
Tanggungjawab tersebut yaitu untuk menafkahi keluarga.
Pria tersebut rela melakukan pekerjaan apapun meski mempunyai keterbatasan fisik.
Baca: Ramadan ke-17, ini Amalan yang Dilakukan Rasulullah SAW dalam Memperingati Malam Nuzulul Quran
Kisah Sosok Inspiratif Lainnya
Kisah wanita cantik yang memiliki keterbatasan fisik ini bisa menjadi inspirasi baik bagi wanita maupun pria.
Wanita bernama Yang Pei tidak memiliki kedua tangan.
Saat usia 8 tahun, Yang Pei mengalami musibah tersengat aliran listrik dengan tinggi.
Pei selamat dari musibah yang terjadi saat dia pulang sekolah, namun kedua tangannya harus diamputasi.
Sejak itulah kehidupan berubah.
Wanita berwajah cantik ini sempat syok dan tidak mau menjalankan aktivitas sehari-hari.
Baca: Nenek 76 Tahun Ini Rela Berjalan 24 Km Setiap Hari untuk Mengantar Cucunya yang Difabel ke Sekolah!
Dia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berdiam diri di rumah.
Sampai suatu hari, Yang Pei bangkit dari keterpurukannya dan mulai menjalani aktivitas seperti wanita lainnya meski hanya menggunakan kedua kakinya.
Dikutip dari laman Xinhua dan Shanghaiist.com, wanita asal China itu sempat depresi hingga akhirnya ibunya mampu mengembalikan kepercayaan dirinya.
Yang Pei mulai belajar menggunakan kakinya dalam berbagai cara, akhirnya dia bisa mengendalikan kedua kakinya seperti kedua tangannya yang hilang.
Dengan menggunakan kedua kakinya, Yang Pei mulai belajar melukis.
Lewat ketekunannya, hasil karya lukis Yang Pei tidak kalah dengan lukisan yang dibuat menggunakan tangan.
Karena hasil lukisannya pula, Yang mampu memasukan adiknya kuliah di perguruan tinggi.
Tak hanya itu, dia juga diundang di televisi talent show "Chinese Dream," di mana ceritanya membuat jutaan penonton terkesan.
Kehebatan Yang langsung menyebar ke seantero China.
Undangan sebagai pembica di berbagai seminar mengalir.
Bahkan, Yang sering diundang ke sejumlah sekolah untuk memberikan motivasi bagi siswa di sekolah tersebut.
Atas kegigihannya, seorang pengusaha di China membantu Yang untuk memulai bisnis.
Pada tahun 2014, Yang resmi menjadi seorang pengusaha.
"Hidup dapat benar-benar sulit, tetapi selama Anda percaya pada diri sendiri, Anda akan mendapatkan melalui itu semua tergantung pada sudut pandang Anda. Hari terakhir untuk ulat adalah saat dia keluar dari kepompong dan terbang sebagai kupu-kupu," ujar Yang Pei.
Baca: KWI Sebut Umat Katolik Dirugikan Terkait Pelarangan Turis Indonesia oleh Israel
Photographer alam yang hebat

Ketika Kevin Connolly berumur sepuluh tahun saat keluarganya membawanya ke Disney World, tapi untuk beberapa pengunjung taman hari itu, itu Connolly yang cepat menjadi daya tarik utama.
Lahir tanpa kaki, Connolly sudah terbiasa dengan tatapan orang asing – tetapi saat itu akan membantunya mulai memahami bahwa lensa bisa bekerja di kedua arah.
Pada perjalanan solo ke Eropa, lebih dari satu dekade kemudian, ia merasa orang menatapnya.
Connolly mengangkat kamera ke pinggulnya, dan memotret tampang orang itu. Connolly akan mengulangi kegiatannya ini sampai 32.000 kali lebih selama perjalanannya, menciptakan beragam portfolio individu dari berbagai negara
Dia memposting beberapa fotonya secara online, dengan judul “Pameran Rolling.”Banyak dari orang-orang yang bertemu, tidak menunggu dia untuk menjelaskan alasan tidak adanya kakinya.
Sebaliknya, mereka secara otomatis membuat narasi mereka sendiri, sesuai dengan lingkungan mereka sendiri atau perasaan pribadi.

Sebagai contoh, saat bepergian di Selandia Baru seorang wanita bertanya Connolly jika dia adalah korban serangan hiu.
Di Rumania beberapa orang mengira dia seorang pengemis, di sebuah bar di Montana seseorang membelikannya bir dan mengucapkan terima kasih atas jasanya, karena dia percaya bahwa Connolly adalah seorang veteran terluka dari Perang Irak. (pos-kupang.com/bet)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/cacat-bekerja_20180602_010947.jpg)