Polisi Pastikan Puncak perayaan Tri Suci Waisak 2562 di Candi Borobudur Bebas Ancaman Terorisme

Pelaksanaan Tri Suci Waisak 2018 akan berjalan lancar dan kondusif, termasuk bebas ancaman terorisme. Polri tetap lakukan segala upaya antisipatif.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
ISTIMEWA
Candi Borobudur 

"Saya yakin betul, kegiatan sosial ini jauh dari ancaman-ancaman yang dikhawatirkan.

Meskipun antisipasi tetap dilakukan," ucapnya.

Menurutnya, semua jajaran TNI maupun Polri mendukung sepenuhnya kegiatan sosial yang diadakan umat Buddha dan anggota masyarakat lainnya, yakni Ramadhan dan Lebaran 2018 ini.

Gelar Bakti Sosial

Rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2562 BE/2018 diawali dengan bakti sosial (baksos) berupa pengobatan gratis untuk masyarakat di sekitar candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Walubi menggeral Baksos Pengobatan gratis dalam rangka Hari Raya Waisak 2559 BE/2015 di Taman Lumbini Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (1/6/2015).(KOMPAS.com/Ika Fitriana)
Walubi menggeral Baksos Pengobatan gratis dalam rangka Hari Raya Waisak 2559 BE/2015 di Taman Lumbini Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Senin (1/6/2015).(KOMPAS.com/Ika Fitriana) ()

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) itu dibuka langsung oleh Ketua Umum Walubi, S Hartati Murdaya, di pelataran candi Borobudur, Jumat (25/5/2018).

Ribuan warga dari Kabupaten Magelang, Temanggung, Purworejo hingga Yogyakarta berdatangan untuk memeriksakan diri dengan berbagai macam keluhan kesehatan.

Hartati Murdaya menuturkan bahwa pengobatan gratis ini sebagai bentuk kepedulian umat Buddha dan gerakan kemanusiaan bagi masyarakat yang membutuhkan.

Baksos ini sudah diadakan sejak 15 tahun silam di candi Borobudur.

Baca: Diisukan Selingkuh, Ruhut Sitompul Sarankan Fadli Zon Banyak Belajar dari Jokowi

“Baksos ini ditujukan semua masyarakat, tidak pandang agama dan golongan tertentu,” jelas Hartati, disela-sela kegiatan.

Ia menyebut baksos ini didukung oleh setidaknya 180 dokter berbagai spesialis, apoteker, laborat, penata anastesi, mahasiswa fakultas kedokteran dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan tim paramedis lainnya.

Baksos ini juga didukung oleh Dinas Kesehatan TNU AU, Puskes AU, Dinkes Kabupaten Magelang, RST dr Soedjono Magelang, RSUP dr Sardjito Yogyakarta dan RS Suci Paramita Tangerang.

“Ditambah ratusan relawan ummat Buddha, Islam, Kristen dan Katholik.

Dengan adanya gerakan kemanusiaan dari semua agaman di tanah air diharapkan kesejukan bagi kedamaian berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,” tutur Hartati.

Pihaknya mengajak semua warga negara Indonesia untuk melawan keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin. Lalu memperkuat kerukunan, saling membantu, saling mengisi, dan menggalakkan amal kebajikan.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved