Tak Disangka, Pasti Klepek-Klepek Melihat 3 Cewek Ini. Padahal Pembunuh Sadis. Simak Videonya.
Ketiganya membunuh seorang rekan kerja di tempat karaoke, Warissara "Amm" Klinjui (22).
POS-KUPANG.COM - Tiga wanita cantik telah membuat gempar Thailandatas kasus pembunuhan yang kejam pada Mei 2017.
Dilansir Tribun-Video.com dari KhaosodEnglish.com, Jumat (11/5/2018), mereka adalah Preeyanuch "Preaw" Nonwangchai (25), Kawita Ratchada (26), dan Apiwan Satayabundit (28).
Ketiganya membunuh seorang rekan kerja di tempat karaoke, Warissara "Amm" Klinjui (22).
Karyawan di tempat karaoke itu diketahui bisa disewa sebagai PSK di malam hari, seperti diberitakan DailyMail.co.uk, jumat (11/5/2018).
Preaw sang pemimpin dan Kawita awalnya menjemput Amm menggunakan mobil sewaan dengan alasan untuk membicarakan tawaran kerja.
Baca: Inilah 11 Jenderal di Sekeliling Jokowi. Nomor 9 Sudah Pasti Kamu Kenal!
Baca: Dewi Perssik Blak-blakan Soal Homo dan Suka Jajan: Gimana Mau Kasih Service Kalau Lakinya Sakit
Baca: TEGA! Anak Bakar Rumah Ortu Akhirnya Sujud Minta Maaf, Netter Miris Lihat Baju Ayahnya
Ternyata, mereka menyerang Amm sebagai bentuk balas dendam karena Amm telah melaporkan pacar Preaw ke polisi sebagai pengedar narkoba.
Pertengkaran pun memanas hingga Amm berteriak, "Kalau nanti aku masih hidup, mati kau."
Preaw dan Kawita lantas meradang hingga mencekik Amm menggunakan tas plastik hingga tewas.
Mereka kemudian memotong-motong tubuh Amm dibantu 2 teman lainnya.
Apiwan dan seorang teman pria, Wasin Namprom (22), juga membantu memendam potongan tubuh korban ke dalam kuburan dangkal.
Ketiga wanita cantik tersebut lalu langsung terbang ke Laos dan mencari kerja di panti pijat.
Mereka ditangkap saat berbelanja pakaian bermerek desainer.
Selama di tahanan, tersebar foto-foto mereka yang terlihat tertawa, merokok, bahkan berfoto dengan polisi.
Para penegak hukum pun sampai dicap terbuai dengan ketenaran Murder Babes.
Media dan sebagian besar masyarakat juga memuja kecantikan dan perjuangan Preaw hidup dari keluarga miskin.
Bahkan, merchandise Preaw dan gantungan kunci gergaji dengan foto Preaw dijual di mana-mana.
"Kalau kalian bukan saudaranya, enggak bakal tahu sesedih apa ini rasanya. Adikku bukan orang yang kejam," kata Praphasiri Somsri, kakak perempuan Preaw.
"Kami kira dia bakal benar-benar diberi hukuman seumur hidup sampai kami sangat stres. Kami sangat senang dengan hasilnya. Rasanya seperti suatu kehormatan untuk keluarga kami, dan seorang wanita telah dimenangkan kembali," lanjutnya.
Kamis (10/5/2018) kemarin, Preaw dan Kawita dijatuhi hukuman penjara 34 tahun 6 bulan.
Sementara Apiwan 33 tahun 9 bulan, dan Wasin 23 tahun 4 bulan 20 hari.
Pembunuhan Mei 2017
Publik Thailand dikejutkan dengan kasus pembunuhan karyawan bar yang mengerikan pada Mei 2017.
Untungnya, tiga wanita yang bertanggung jawab atas kejahatan mengerikan itu dengan cepat ditangkap.
Mereka yang kemudian disebut sebagai 'Murder Babes' itu pun segera menjadi sensasi di media.
Ketua dari mereka bertiga adalah Preeyanuch "Preaw" Nonwangchai.
Dia memiliki gaya hidup hedonis yang berlebihan, gaya hidup itu sepertinya tak berubah meski dalam tahanan.
Foto-foto Preaw dan rekan-rekan tersangkanya yang mengenakan riasan di tahanan pun menghiasi setiap koran dan TV waktu itu.
Beberapa orang Thailand merasa terkejut dan marah terhadap media untuk kasus ini.
Tubuh korban ditemukan
Warisara "Am" Klinjui, seorang karyawan 22 tahun dari sebuah bar karaoke, terakhir terlihat pada 23 Mei 2017.
Rekaman CCTV dari malam itu menunjukkan dia dipaksa masuk ke mobil.
Kemudian jenazahnya ditemukan pada 25 Mei 2017 di sebuah kuburan yang dangkal.
Lempengan logam telah ditempatkan di atas situs pemakaman, tetapi bau busuk tetap tercium oleh beberapa pejalan kaki.
Preeyanuch Nonwangchai atau Preaw adalah yang diduga mendalangi pembunuhan.
Satu hari setelah pembunuhan itu, mereka bertiga, Preaw, Kawita Ratchada, dan Apiwant Satayabundit, lari ke Myanmar.
Namun pada Juni 2017, mereka menyerahkan diri ke kepolisian Myanmar dan segera dikirim ke kembali ke Thailand.
Pembunuhan itu disebabkan korban yang tak sanggup membayar hutang kepada Preaw.
Menurut keterangan Preaw, mereka bertiga hanya berencana menyerang korban untuk memberi pelajaran.
Namun korban justru bersumpah dan berteriak "Jika saya bertahan hidup, maka Anda akan mati."
Hal inilah yang mendorong Preaw melakukan tindak pembunuhan itu.
Media dan publik justru memuji Preaw
Pembunuh biasanya tidak mengumpulkan banyak simpati, terutama dari media.
Namun dalam kasus 'Murder Babes,' pers Thailand dan publik begitu simpati terhadap Preaw.
Satu judul berita bertulisan "Sedikitnya Dia Tahu Bagaimana Menjadi Penghibur", dan artikel itu memuji Preaw yang tumbuh dari keluarga miskin berhasil membangun rumah untuk ibunya.
Fans juga berkumpul di sekitar Preaw dan memberinya pujian.
Bahkan penegak hukum pun terbuai dalam ketenaran 'Murder Babes'.
Dalam beberapa foto, Preaw berpose dengan petugas polisi sambil mengenakan masker dan tertawa.
Polisi mengatakan itu adalah prosedur standar untuk memungkinkan perempuan memakai riasan sebelum konferensi pers.
Namun akhirnya dua petugas yang ketahuan berpose dengan tersangka menerima sanksi mutasi.
Merchandise Murder Babes
Saking terkenalnya Murder Babes sampai ada yang menjual merchandise-nya.
Satu barang terlaris adalah replika bantal yang digunakan Preaw dalam tahanan.
Bahkan lebih mengejutkan lagi, toko mulai menjual gantungan kunci berbentuk gergaji yang menampilkan foto Preaw.
Kasus Murder Babes ini pun mencerminkan ketidakmampuan media menjalankan tugas.
Bahkan sebagian pihak menganggap berita kejahatan Murder Babes ditayangkan layaknya hiburan.
Simak video:
(Tribun-Video.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/murder-babes-wanita-pembunuh_20180522_211706.jpg)