Jaga Kedaulatan RI, Tiga Kapal Perang Indonesia Dikerahkan ke Sabang, Ada Apa?

Ketiga kapal militer tersebut yaitu KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376, KRI Teluk Hading 538, dan KRI Wiratno 379.

Editor: Bebet I Hidayat
KRI Sultan Thaha Syaifuddin 

Kapal perang Sultan Thaha Syaifuddin ini dilengkapi dengan peluru kendali sebagai sistem pertahanan udaranya adalah dua peluncur rudal SA-N-5, rudal darat ke udara untuk pertahanan udara jarak-dekat terhadap pesawat sayap tetap , pesawat sayap putar dan terhadap rudal anti-kapal yang datang.

Selain itu, ada pula tambahan 2 unit peluru kendali anti pesawat QinWei-8 buatan China yang dipasang dihaluan dan buritan kapal.

KRI Sultan Thaha Syaifuddin dilengkapi dengan enam tabung peluncur torpedo MK 46 untuk melaksanakan penghancuran terhadap sasaran Kapal Selam ataupun Kapal Permukaan.

Selain torpedo, untuk menghadapi kapal selam menggunakan metode urgent attack ia juga dilengkapi dengan 2 launcherRBU-6000.

Selain torpedo dan RBU, untuk peran anti-kapal selam KRI STS juga mempunyai 2 para (Deep Charge).

Meriam utama kapal perang KRI Sultan Thaha Syaifuddin yang dipasang pada dek buritan, adalah meriam laras kembar 57 mm. Kapal ini juga dilengkapi dengan satu meriam 30 mm 7 barrels serbaguna.

KRI Teluk Hading (538)

KRI Teluk Hading
KRI Teluk Hading 538

KRI Teluk Hading (538) merupakan kapal kedelapan dari kapal perang jenis kapal pendarat kelas Teluk Gilimanuk milik TNI AL. Dinamai menurut nama sebuah teluk di Sulawesi.

KRI Teluk Hading dibangun oleh VEB Peenewerft, Wolgast, Jerman Timur pada tahun 1978 untuk Angkatan Laut Jerman Timur dengan nomor lambung 614. Kapal berjenisFrosch-I/Type 108 ini kemudian dibeli pemerintah untuk TNI Angkatan Laut dan masuk armada pada tahun 1994.

KRI ini termasuk dalam paket pembelian sejumlah kapal perang eks Jerman Timur pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

KRI Teluk Hading bertugas sebagai armada pendarat bagi pasukan Marinir TNI AL dan juga sebagai kapal pengangkut logistik.

KRI Teluk Hading bukanlah termasuk armada tempur maupun pemukul. Sebagai armada pendarat dan pengangkut logistik, KRI Teluk Hading hanya dibekali senjata pertahanan diri berupa 1 kanon laras ganda kaliber 37mm Model 1939, 1 Meriam Bofors 40/70 berkaliber 40mm dengan kecepatan tembakan 120-160 rpm, jangkauan 10 Km untuk target permukaan terbatas dan target udara, dan 2 kanon laras ganda kaliber 25mm. (serambinews.com/wikipedia.org)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved