Bripka Iwan Bocorkan Perlakuan Teroris Selama 30 Jam Saat Menguasai Mako Brimob

Polisi ini, Bripka Iwan ungkap drama penyanderaan polisi oleh teroris selama 30 jam di Mako Brimob. Mengerikan.

MAULANA MAHARDHIKA
Sejumlah petugas berjaga pasca kerusuhan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat, Rabu (9/5/2018). Kerusuhan terjadi di dalam rutan yang ada di lokasi tersebut pada Selasa (8/5/2018) malam. 

POS KUPANG.COM, BOGOR - Polisi ini, Bripka Iwan ungkap drama penyanderaan polisi oleh teroris selama 30 jam di Mako Brimob. Mengerikan.

Masih ingat dengan sosok Bripka Iwan Sarjana? Satu-satunya sandera napi Mako Brimob yang disandera selama hampir 30 jam.

Sama seperti sandera lainnya, ia diikat dan disiksa oleh para napi teroris yang menguasai blok tahanan saat itu, Selasa (8/5/2018).

Saat beberapa temannya yang lain tewas dengan cara sadis, Bripka Iwan justru masih diberi kesempatan dan jadi saksi hidup kejamnya perlakuan para napiter tersebut.

Baca: Ternyata Polisi yang Gugur Saat Penyerangan di Mapolda Riau Akibat Ditabrak Mobil Terduga Teroris

Baca: VIDEO: Mencekam Proses Pemeriksaan Mobil Teroris yang di Gerbang Mapolda Riau

Baca: Sedih, di Celana Dalam Bocah Pelaku Bom Bunuh Diri yang Selamat Itu Ada Tulisan Begini

Kelima temannya tewas dalam tragedi itu, sementara Bripka Iwan Sarjana hingga kini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Bripka Iwan pun memberikan kesaksian mengenai apa yang ia alami di dua hari mencekam itu pada acara Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (15/5/2018).

Baca: 13 Jenazah Pelaku Teror Ditolak Keluarga dan Terlunta-lunta, Begini Nasib Mirisnya Sekarang!

Baca: Kesaksian Bripka Iwan Sarjana Satu-satunya Sandera yang Selamat: Cuma 1 Persen Kesempatan Saya Hidup

Bripka Iwan pun membagikan kesaksiannya melalui video yang direkam di rumah sakit, dengan kondisi tubuhnya yang masih lemah dan dipenuhi perban.

Dilihat dari video yang diunggah pada saluran Youtube Indonesia Lawyers Club tvOne, Selasa (15/5/2018), Bripka Iwan tampak menjelaskan kejadian itu dengan lancar.

Ia mengawali video itu dengan menceritakan suasana saat dirinya tengah disandera.

"Saat disandera, saya ditutup mata saya, tidak bisa melihat tidak bisa bergerak, kaki diikat tangan diikat," ujarnya.

Baca: Orang Nekat Lakukan Aksi Bom Bunuh Diri Karena Alasan-Alasan Ini

Baca: 3 Azab Mengerikan dalam Islam Ini Akan Diterima oleh Setiap Pelaku Bunuh Diri

Baca: Alkitab Kristen Bilang Orang yang Bunuh Diri itu Berdosa, Ini Alasannya

Lebih lanjut, Iwan menceritakan apa yang ia dengar dari para napi teroris yang menyanderanya, bahwa rekannya sudah dieksekusi karena menolak diinterogasi.

"Saya mendengar salah satu teroris itu bicara, di situ ada temanmu, adekmu yang masih muda itu, saya eksekusi, saya interogasi tidak mau, dia meminta langsung saja ditembak mati daripada saya diinterogasi, seperti itu," jelasnya.

Bripka Iwan juga mengatakan dirinya tidak mengenal siapa teroris yang berbicara seperti itu.

Baca: Tiba di Surabaya Lalu Bom Meledak, Begini Jawaban Kapolri Saat Ditanya Apakah Intelijen Kecolongan?

Baca: Fakta Bom Mother of Satan Sulit Dideteksi, Butuh 4 Jam Pemusnahan, Pernah Hancurkan WTC Amerika

"Saya tidak kenal karena saya ditutup mata saya, tidak mengenalinya," kata dia.

Selanjutnya, Bripka Iwan menceritakan suasana di Mako Brimob saat itu yang begitu mencekam.

"Sangat mencekam sekali, di antara hidup dan mati," ujarnya.

Baca: 10 Hal Unik dari Perempuan Ini Bisa Bikin Pria Kelepek-Kelepek Kepadamu, Ladies

Baca: VIDEO: Perempuan dan Dua Anaknya Dikeluarkan dari Pesawat Karena Alasan Ini

Baca: Perempuan Dianggap Paling Efektif Sebagai Pelaku Bom Bunuh Diri, Begini Peran Penting Mereka

"Saya ingat keluarga saya di rumah, saya nggak akan pernah bertemu lagi dengan mereka," tambahnya.

Namun dalam suasana di antara hidup dan mati itu, rupanya Bripka Iwan masih menyimpan harapan dirinya bisa selamat.

"Terus saya berharap ada yang membebaskan saya, dari pimpinan, dari rekan-rekan semua, mengetahui kalau di dalam itu masih ada anggotanya yang masih hidup, itu saja yang saya berharap dan berdoa sama Allah. Agar pimpinan memikirkan ke depan seperti apa langkah-langkah terhadap saya, sampai akhirnya saya dibebaskan," kenangnya.

Bripka Iwan juga menjabarkan apa saja yang ia alami selama lebih dari 30 jam berada dalam sandera.

"Saya disekap, diikat, saya berpikir persentase saya 99 persen mati 1 persennya hidup, nah satu persen itulah Allah kasih kepada saya. Allah yang pandai membolak-balikan hati seseorang," jelasnya.

Baca: Ibunya Jadi Korban Bom Gereja Surabaya, Kurnianto: Kami Sudah Memaafkan Pelaku . . .

Baca: Halau Pelaku Bom, Bocah Kelas 2 SMP Ini Jadi Juru Parkir di Gereja Gantikan Mendiang Kakeknya

Selama dalam penyanderaan, ia mengatakan kalau dirinya tak pernah putus berdzikir dan berdoa.

Baca: Bukan Puji dan Tri, Inilah Teroris Perempuan Pertama Indonesia yang Lakukan Bom Bunuh Diri

Baca: Gila! Perempuan Dalam Aksi Terorisme Sudah Ada Sejak tahun 1960

Baca: Karakter Dua Anak Pelaku Bom Bunuh Diri Diungkapkan Sahabat dan Wali Kelasnya, Sangat Mengejutkan!

"Saya pikir kalau memang ini takdir saya harus mati, di sinilah saya mati, tapi kalau memang takdir saya masih hidup, berarti Allah menghendaki saya hidup dan tetap mengabdi kepada Polri," katanya.

Bripka Iwan juga mengatakan jika dirinya dilepas saat para napi tersebut meminta makanan, disaat itu pula dirinya dibebaskan.

Ia lalu memberikan pesan pada akhir video tersebut.

"Saya turut berduka cita atas meninggalnya teman terbaik saya, tim saya, rekan-rekan saya sudah memperjuangkan negara ini hingga titik darah penghabisan saya tidak bisa berbuat apa-apa, saya sangat menyesal sekali, saya juga berterimakasih pada pimpinan memperjuangkan nasib anak buahnya walaupun saya disandera hingga dilepaskan kembali. Pesan untuk teman-teman kita harus semangat untuk memberantas teroris dan kekejamannya," pungkas Bripka Iwan. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Disandera Teroris Selama 30 Jam, Bripka Iwan: Rekan Saya Ditembak Mati Karena Menolak Diinterogasi, http://bogor.tribunnews.com/2018/05/17/disandera-teroris-selama-30-jam-bripka-iwan-rekan-saya-ditembak-mati-karena-menolak-diinterogasi?page=all.
Penulis: Vivi Febrianti
Editor: Vivi Febrianti

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved