Anak-anak “Cuek Bebek” Nonton Judi. Netizen Bilang Neraka Masih Lebih Indah Malaka
Bahkan ada anak yang tertawa melihat judi dadu atau dalam sebutan lokal, kuru-kuru.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Akun lainnya atas nama Januari Claw malah member komentar yang tidak biasa.
Dia malah menyebutkan bahwa Malaka dalam kondisi berantakan.
“Asli berantakan ne Malaka. Kabupaten koq dalamnya Judi, Miras, Neraka masih indah dari Malaka,” tulis Januari
Berikut isi postingan akun Ernesto Klau dalam grup facebook Pilkada Malaka 2015 yang menjadi viral:
Judi di Jantung Kota Betun
Akhir-akhir ini, judi marak di Kota Betun, Ibu kota Kab. Malaka. Tepatnya di Dusun Bakateu, Desa Wehali.
Tampak pada gambar yang diambil, pada lingkaran merah, ada anak-anak yang terlibat menonton. Mau jadi apa generasi selanjutnya kalau seperti ini?.
Sebuah keheranan besar karena pihak berwajib seolah tutup mata. Adakah 'upeti' yg membutakan mata pihak berwenang???
Sepertinya perjudian yg berlangsung dari sore sampai malam hari ini sangat awet sampai saat ini. Sayang sekali jika terjadi pembiaran terhadap situasi ini.
Silahkan ditanggapi saudara-saudari matenek rai malaka......!!!!
Terhadap postingan ini, ada sejumlah netizen mengomentari isi postingan sembari mempertanyakan ke manakah aparat dan pemerintah.
Mereka terutama menyoroti adanya anak-anak usia sekolah dasar yang menonton perjudian tersebut.
Berikut ini komentar netizen menanggapi postingan terkait judi ini:
Gusti Teti: Hanya hiburan saja nai Ernesto, #katamereka mohon jgn di post nanti ketahuan, hehehe. giliran ngasih saran ntar bilang ga ada kerjaan.
Kamu sdh buat apa. Dll nya. Menyebalkan, aktivitas judi dan sejenisnya memberikan indikasi dari kualitas Malaka. Klo ga tutup, Mau pelihara kebiasaan seperti di gambar ini sampai kapan?
Raymundus Nahak: Biasa buat bapak-bapak......
Tapi luar Biasa buat generasi Penerus Bangsa,,,,,
Hal yang buruk, dan tidak perlu di ikut sertakan Generasi Penerus,,,,... Zaman bapak-bapak berbeda dengan zaman nya kami generasi....
Raymundus Nahak: Itu sudah kk....
Padahal ini hal yang sangat berpengaruh negatif,,, untuk masyarakat, terutama Generasi Penerus Bangsa yg berada di Kabupaten Malaka...
Pieters Klau Manek: Yg pntng tdk mnjdi lapangan pekerjaan tetap tuk menghidupi keluarga.....mksudx jgn mjdikan sbg lahan tuk mncri mata pencaharian tuk menafkai klu....
Upe Luan: Kebiasaan ini sudah menjadi budaya kita sejak dlu dan susah untuk ditutup, mskipun bisa ditutup psti masih sja ad buka secara smbunyi2. Jdi sebaiknya pemerintah kab. Malaka mmbuka lokasi perjudian khusus di malaka , yg dilengkapi dgn fasilitas yg mendukung sprti rmah makan, tmpat penginapan dgn maksud apabila ada pengunjung dri luar malaka atau negara tetangga timor leste bisa menginap, tmpat parkir, tmpat hiburan mlam sperti kafe, tmpat karaoke, dan lokasi trsebut hnya bisa masuk melalui satu pintu yg dijaga oleh PM yg dibyar khusus oleh pemerintah.
Yg bisa berkunjung hnya org yg berusia di atas 17 tahun, siapa sja yg msuk hrus mmbayar karcis dan tempat prkir sesuai dgn ketentuan pmrintah. Setiap org yg membuka perjudian jenis apapun harus membayar pajak dan memiliki modal yg cukup sesuai batas maksimal permainan dan hrus mmiliki kartu identitas.
Dari situ pemerintah bisa mengambil keuntungan dri karcis masuk, tempat parkir, tempat penginapan, rmah makan dan tempat hiburan.
Raymundus Nahak: Kk Ernesto,,,, kirimkan gambar-gambar ini untuk saya,,, via inbox,,,,Ini menjadi hal yang menarik,,,, Generasi Penerus Bangsa, di biarkan untuk menonton dan melakukan hal yang tidak seharusnya,,,,
Sangat miris
John Nelson Luan: Judi Sampai Kapan pun Tidak akan pernah Hilang..... Mengapa...? Krn ini sdah jadi Budaya yg turun temurun. Jika Semakin di larang maka mereka akan mencari tmpat untuk Melakukannya lagi dan lagi..
Semua pada berkomentar seoalah ini hal baru yg baru diliat Masyarakat....
Hallo sdr2 Semua... Saya kenal judi sejak Saya kecil. Apakah Waktu itu Aparat kurang tegas? Ataukah tidak ada orang2 yg teriak2 menentang? Saya pikir Ada.. namun apa yg terjadi buktinya Awet sampai saat ini...?
Jika Kita teriak judi.. Kita juga harus teriak Miras yg di jual di Pasar2... teriak tutup tmpat2 Prostitusi dll.....
Agus Seran Wekbelar: Mari kita melihatnya secara kompleks...Di Timor ini judi bukan hal baru lagi...orang meninggal pun mesti ada judi...dan memang tidak lagi disebut "marak" tapi ini sudah seperti tradisi..tak kenal masa..dilarang maka akan menimbulkan kekacauan..tidak dilarang malah makin menggila...nah..ini kembalikan ke pemerintah daerah..apakah mampu untk menghilangkan budaya judi yg merisaukan ini atau kah malah membiarkan
Aloysius Boikletes: Benar juga.... tapi judi masyarakat pakai uang sendiri... masyarakat tdk korupsi baru maen judi. Jusru yg diperhatikan Polisi adalah para pejabat yg mengunakan uang Negara agar tdk salah sasaran..
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/dadu_20180516_205850.jpg)