Pelaku Bom Surabaya Tak Mati Syahid di Jalan Allah, Tapi di Jalan ini. Begini Penjelasan Dalam Islam

Aksi bom bunuh diri ini menelan korban tidak sedikit. Belasan orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
jatim.tribunnews.com
Keluarga pelaku bom bunuh diri di Surabaya 

Di dalam kitab sahihnya yang merupakan kitab paling sahih sesudah Aquran, Bukhari rahimahullah menulis bab berjudul “Bab. Tidak boleh mengatakan si fulan syahid” berdalil dengan sabda Nabi SAW, “Allah yang lebih mengetahui siapakah orang yang benar-benar berjihad di jalan-Nya, dan Allah yang lebih mengetahui siapakah orang yang terluka di jalan-Nya.” (Sahih Bukhari, cet Dar Ibnu Hazm, hal 520)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menerangkan (Fath Al-Bari, jilid 6 hal 90 cet Dar Al-Ma’rifah Beirut  Asy-Syamilah), “Perkataan beliau ‘Tidak boleh mengatakan si fulan syahid’, maksudnya tidak boleh memastikan perkara itu kecuali didasari dengan wahyu…”

Al-‘Aini rahimahullah juga mengatakan, “Maksudnya tidak boleh memastikan hal itu (si fulan syahid, pent) kecuali ada dalil wahyu yang menegaskannya.” (Umdat Al-Qari, jilid 14 hal 180 Asy-Syamilah)

Nah, sebenarnya perkara ini sudah jelas. Yaitu apabila ada seorang mujahid yang berjihad dengan jihad yang syar’i kemudian dia mati dalam peperangan maka tidak boleh dipastikan bahwa dia mati syahid, kecuali terhadap orang-orang tertentu yang secara tegas disebutkan oleh dalil!

Para tokoh agama, pemuda dan masyarakat Kabupaten Belu doa bersama untuk Indonesia Damai di Lapangan Umum Atambua, Senin (14/5/208).
Para tokoh agama, pemuda dan masyarakat Kabupaten Belu doa bersama untuk Indonesia Damai di Lapangan Umum Atambua, Senin (14/5/208). (POS KUPANG/TENY JENAHAS)

Maka keterangan Bukhari, Ibnu Hajar, dan Al-‘Aini –rahimahumullah– di atas dapat kita bandingkan dengan komentar Abu Bakar Ba’asyir -semoga Allah menunjukinya- terhadap para pelaku bom Bali, “… Amrozi dan kawan-kawan ini memperjuangkan keyakinan di jalan Allah karena itu saya yakin dia termasuk mati
sahid,” tegasnya dalam orasi di Pondok Pesantren Al Islam, Sabtu (8/11/2008).”

Kalau orang yang benar-benar berjihad dengan jihad yang syar’i saja tidak boleh dipastikan sebagai syahid -selama tidak ada dalil khusus yang menegaskannya- lalu bagaimanakah lagi terhadap orang yang melakukan tindak perusakan di muka bumi tanpa hak dengan mengatasnamakan jihad -semoga Allah mengampuni dosa mereka yang sudah meninggal dan menyadarkan pendukungnya yang masih hidup-… Ambillah pelajaran, wahai saudaraku…(pos-kupang.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul, Bom Bunuh Diri di Surabaya Bukan Jihad dan Pelaku Tak Mati Syahid, Berikut Penjelasannya dalam Islam

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved