Bom di Surabaya
Bupati Sumba Barat Daya-NTT Kutuk Keras Pelaku Pemboman. Minta Warga Waspadai Muka Baru
Ndara Tanggu Kaha meminta Polisi harus mengejar, menangkap dan memproses hukum para pelaku hingga ke sel jaringannya.
Penulis: Petrus Piter | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter
POS-KUPANG.COM|TAMBOLAKA - Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sumba Barat Daya (SBD), Ndara Tanggu Kaha mengutuk keras aksi pemboman tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur di saat umat sedang beribadah, Minggu (13/5/2018) pagi.
Perbuatan itu sangat keji dan di luar batas perikemanusiaan.
Ndara Tanggu Kaha meminta aparat kepolisian harus mengejar, menangkap dan memproses hukum para pelaku hingga ke sel jaringannya.
Dia juga meminta warga SBD selalu waspada terhadap setiap muka baru yang datang di wilayah itu.
Baca: Polisi Tembak Mati Empat Teroris. Ternyata Mereka mau ke Mako Brimob
Tanggu Kaha menyampaikan hal itu di rumah jabatan wakil bupati SBD di Tambolaka, SBD, Minggu (13/5/2018) siang.
Menurut Ndara Tanggu Kaha, dirinya sanga kaget menonton berita terjadi aksi keji bom bunuh diri ditiga gereja pada saat umat sedang khusuk berdoa.
Perbuatan itu biadab dan para pelaku patut harus dihukum setimpal sesuai perbuatannya.
Karena itu selaku kepala pemerintahan Kabupaten SBD mengutuk keras perbuatan terorisme itu. Perbuatan keji merusak suasana umat berdoa dan meneror jemaat lain merasa ketakutan.
Baca: Korban Bertambah Hingga Beredar Rekaman CCTV, Padma Desak Polri Tindak Tegas Provokator
Karena itu sebagai bangsa besar, bangsa indonesia, kita tidak boleh merasa takut dengan perbuatan segelintir orang yang ingin merusak keamanan negara ini.
Bangsa besar yang memiliki banyak tentara dan polisi dan bersatu paduh dengan seluruh rakyat indonesia bangkit melawan terorisme.
Perbuatan biadab itu tidak diterima di seluruh dunia.
Ia juga menghimbau pihak keamanan dalam hal ini kepolisian lebih khusus densus 88 agar lebih jeli lagi dalam upaya memberantas terorisme di indonesia.
Memang upaya penanganan terorisme terus dilakukan tetapi pemboman juga tetap terjadi.
Baca: Mahasiswa Asal NTT Robertus V. Ditu Jalani Operasi di RS International. 9 Orang Tewas
Ibarat upaya kepolisian memberantas pencuri, faktanya pencurian tetap juga terjadi.