Kerusuhan di Rutan Mako Brimob
TERNYATA! Sebelum Tewas Ditusuk OTK, Bripka Prencje Sempat Diingatkan Kakak Sulungnya
Bripka Prencje diingatkan kakak sulungnya untuk berhati-hati meski situasi di Mako Brimob sudah aman terkendali.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Almarhum Bripka Marhum Prencje (41), anggota satuan intelijen Brimob Kelapa Dua yang gugur dalam tugas pengamanan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok pada Jumat (11/5/2018) dinihari, ternyata sudah sempat diingatkan oleh kakak sulungnya, Syarifudin Frenje .
Bripka Prencje diingatkan kakak sulungnya untuk berhati-hati meski situasi di Mako Brimob sudah aman terkendali melalui sambungan telepon pada Kamis paginya.
Syarifudin yang ditemui saat penjemputan jenazah di Terminal Kargo dan Pos Laud Eltari Kupang pada Sabtu (12/5/2018) pagi, menjelaskan, ia dan seluruh keluarga tidak memiliki firasat apa-apa sebelum kematian Bripka Frenje.
Baca: Angkat Anak Bripka Prencje Jadi Polisi, Begini Foto-foto Mengharukan Kapolri Datang Melayat
Namun, lanjutnya, pada hari Kamis itu ternyata Bripka Frenje sempat menelepon semua keluarga baik yang berada di Alor maupun yang berada di Kupang.
"Ternyata almarhum sudah menelepon semua keluarga di Alor.
Pada saat menelepon saya, saya ingatkan dia, meskipun keadaan sudah aman, tetapi dalam menjalankan tugas harus tetap hati-hati," ungkapnya.
Diceritakan Syarifudin, di mata keluarga sosok almarhum adalah sosok yang tenang, baik, dan pengayom. Almarhum merupakan bungsu dari tujuh bersaudara buah kasih pasangan Sang Frenje (alm) dan Bui Frenje.
Karena posisinya sebagai anak bungsu, maka almarhum mendapat perhatian lebih dan selalu dimanja oleh orang tuanya.
Pendidikan menengahnya diselesaikan di Kota Soe, dan kemudian almarhum memilih untuk menjadi Anggota polisi. Pihak keluarga pun baru memperoleh informasi almarhum menjadi Anggota Polisi setelah ia dinyatakan lulus.

Baca: SALUT! Polwan Brimob Cantik ini Ikut Serbu dan Lumpuhkan Teroris
Pihak keluarga, lanjut Syarifudin, memperoleh berita kematian Bripka Frenje dari keluarga yang berada di Jakarta pada Jumat subuh sekira pukul 04.00 Wita.
Kelurga telah mengikhlaskan almarhum yang gugur dalam tugas karena itu merupakan resiko tugas sebagai seorang Anggota TNI/Polri.
Kenyataan ini dimaknai keluarga sebagai takdir dari yang kuasa.
Jenazah Bripka Frenje diterbangkan dari Jakarta menuju Kupang menggunakan pesawat Batik Air, dan tiba pada pukul 07.12 Wita.
Jenazah diterima dalam upacara penghormatan polisi di Terminal Kargo dan Pos Lanud Eltari, dan kemudian dibawa ke Alor menggunakan Kapal KN SAR Antareja melalui Pelabuhan Navigasi Tenau Kupang.
Baca: ASTAGA! Kepala Desa ini Tertangkap Sedang Bugil di Kolong Tempat Tidur Warganya