Empat Kasus Buang Bayi di NTT Setahun terakhir. Nomor 4 Paling Mengerikan
Mengetahui anjing peliharaannya menggigit dan membawa kaki bayi, Wihelimina langsung berteriak histeris. Hingga anjingnya melepaskan gigitannya.
Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
POS-KUPANG.COM|KUPANG - Publik di NTT khususnya Manggarai sedang dihebohkan oleh kasus buang bayi di Desa Arus, Kabupaten Manggarai Timur pada Jumat (27/4/2018).
Kasus buang bayi ini bukanlah kasus yang baru pertama kali terjadi.
Kasus serupa pernah terjadi di Larantuka, Kabupaten Flores Timur dan Kota Kupang.
Berikut ini, empat kasus buang bayi yang dirangkum POS-KUPANG.COM sejak awal tahun 2017 hingga April 2018.
Baca: Prabowo Batal Cabut Gigi dan Mengaku Diperintah Meresmikan Sekber Gerindra dan PKS
1. Kasus buang bayi di Dusun Carep, Desa Golo Mendo, Kecamatan Wae Rii, Kabupaten Manggarai, Rabu (4/1/2017).
Bayi perempuan berumur tujuh bulan itu ditemukan di kebun dan diletakkan di bawah pohon oleh Kristantus Renaldi Mandek, warga Carep ketika sedang memetik mangga di kebun tetangga.
Ibu sang bayi, NA adalah seorang penjaga toko di Labuan Bajo dan memiliki pacar.
Pacarnya, adalah teman kerjanya di Labuan Bajo.
Hasil interogasi pihak polisi, NA melahirkan pada tanggal 31 Desember 2016 lalu dan sehari kemudian ia membuang bayinya.
Baca: WOW! Setelah 2019, PSI Bakal Pecat Anggotanya di DPR yang Suka Lakukan Hal ini
2. Kasus buang bayi oleh oknum mahasiswi kedokteran hewan Undana Kupang usai dilahirkannya di Sarotari Tengah Kota Larantuka Minggu (24/12/2017).
Beruntung bayi yang dibuang pelaku segera mendapat pertolongan dari warga sekitar dan melarikannya ke rumah sakit.
Mahasiswi berinisial MEMO (20) itu terancam putus kuliah karena harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di meja hukum.
Baca: Jadi Dirut Bulog, Budi Waseso Disebut Bawa Angin Segar Jelang Idulfitri Tahun 2018
3. Kasus buang bayi di Kelurahan Manulai II, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Sabtu (17/3/2018).
Warga menemukan bayi di satu rumah kosong sekitar pukul 09.00 wita.
Mereka mendapat informasi dari dua anak kecil yang sedang bermain layang-layang.
Saat ditemukan, bayi itu masih hidup dengan jenis kelamin laki-laki itu dialas pakai celana hitam tanpa menutup badan.
Baca: Temukan Hal Mencengangkan, Lembaga Advokasi ELSAM Jakarta Desak Kapolri Turun Tangan
4. Kasus penemuan bayi teranyar adalah di Desa Arus, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) pada Jumat (27/4/2017) sekitar pukul 16.00 wita.
Boleh dikatakan, ini kasus temuan bayi paling mengerikan.
Pasalnya, warga baru mengetahui setelah anjing peliharaan mereka membawa mayat bayi.
Hasil keterangan saksi Wihelimina Ivan (43) kepada Polisi menerangka, sekitar pukul 14.30 wita dirinya sedang berada di luar rumahnya.
Saat itu ia melihat anjing miliknya ada di halaman rumahnya membawa sesuatu.
Setelah mengetahui itu kaki seorang bayi, Wihelimina langsung berteriak histeris.
Baca: NAH LOH! Hakim ini Tak Percaya Setya Novanto dan Isterinya Masih Romantis?
Mendengar teriakan tersebut anjing itu melepaskan bawaan yang ada di mulutnya.
Mereka lantas mencari dos dan meletakkan mayat bayi di dalam dos kemudian dibungkus dengan baju kemeja putih, kain sarung kotak kotak dan membawa mayat bayi ke depan gedung Kapela Helung. (*)