Polisi Tembak Warga Sumba Barat  

Temukan Hal Mencengangkan, Lembaga Advokasi ELSAM Jakarta Desak Kapolri Turun Tangan

Kapolri juga harus menyelidiki indikasi keterlibatan PT. SMK dalam peristiwa yang menewaskan Poru Duka akibat tertembak pada bagian dadanya.

Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Gecio Viana
Aksi mahasiswa di Depann Margasiswa PMKRI Kupang menyikapi tewasnya warga Sumba Barat yang mati ditembak. 

Di tahun 2016, PT. SMK yang ingin berinvestasi di wilayah tersebut dengan membangun hotel kemudian muncul.

Lagi-lagi masyarakat tetap menolak untuk melepas lahannya, walaupun telah dimediasi oleh Bupati Sumba Barat.

Namun hasil mediasi tersebut kemudian memuncukan hasil bahwa peninjauan lokasi harus dilakukan untuk pengukuran ulang, walaupun masyarakat masih memiliki hak legalitas terhadap lahan tersebut dan tidak pernah ada bukti pelepasan dari masyarakat kepada pihak perusahaan.

Baca: Aksi Premanisme Resahkan Warga Tetaf, ‎Begini Janji Kapolres TTS

Hasil mediasi inilah yang kemudian dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 oleh pemerintah setempat bersama aparat keamanan untuk melakukan pengukuran ulang, walaupun ditolak oleh masyarakat.

Kapolda NTT melalui Kabid Humas, Kombes Pol Jules A. Abast telah membantah bahwa kematian warga itu akibat luka tembak.

Pihaknya masih belum mengetahui penyebab kematian Poro Duka dan masih menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Umum Waikabubak.

Hasil pemeriksaan awal yang dilakukan tim dokter, jelas Jules, disimpulkan bawa korban meninggal bukan karena luka tembak. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved