Juli Antoni: Dia Itu Sofis yang Memutar Balikan Fakta Berisi Konsep Kosong

Sekjen PSI, Raja Juli Antoni menuliskan cuitan yang menanggapi ucapan Rocky Gerung soal fiksi dan kitab suci.

Editor: Rosalina Woso
Kolase/TribunWow.com
Raja Juli Antoni dan Rocky Gerung 

POS-KUPANG.COM--Sekjen PSI, Raja Juli Antoni menuliskan cuitan yang menanggapi ucapan Rocky Gerung soal fiksi dan kitab suci.

Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter pribadinya @AntoniRaja, yang ia tuliskan pada Rabu (11/4/2018).

Sebelumnya,  ucapan Rocky Gerung  soal kitab suci dan fiksi menjadi perbincangan publik.

 Melalui akun Youtube, Indonesia Lawyers Club tvOne yang diunggah pada Selasa (10/4/2018), dengan tema 'Jokowi Prabowo Berbalas Pantun'. Rocky Gerung membahas tentang sebuah fiksi.

"Saya mulai pelan-pelan buat nyari cara, asal usul dari masalah ini adalah fiksi atau fakta, dan itu sebetulnya permulaan yang buruk, karena saat kita sebut kata fiksi dikepala kiita adalah fiktif, fiction itu adalah kata benda selalu ada pengertian literatur di dalam kata fiksi, karena diucapakan di sebuah forum politik, maka dia dianggap sebagai buruk," ujarnya.

"Fiksi itu sangat bagus, dia adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, itu fungsi dari fiksi, dan kita hidup di dunia fiksi yang lebih banyak daripada di dunia realitas, fiksi lawannya realitas bukan fakta," ujarnya.

"Fiksi lawannya realtias bukan fakta, jadi kalau anda bilang itu fiksi dan kata itu menjadi penyoratif, jadi anda tidak memperbolehakn anak anda membaca fiksi karena sudah dua bulan ini kata fiksi sudah menjadi kata yang buruk," ujarnya.

Setelah itu, dosen Filsafat UI itu mempertanyakan soal kitab suci.

"Kitab suci itu fiksi bukan? siapa yang berani jawab,"kalau saya berbicara bahwa fiksi itu adalah imajinasi, kitab suci itu adalah fiksi, karena belum selesai,belum tiba, babat tanah jawi itu fiksi," ujar Rocky.

Jadi ada fungsi dari fiksi utnuk mengaktifkan imajinasi untuk menuntun kita berpikir untuk lebih imajinatif, sekarang kata itu dibully oleh politisi.

Baca: Catat Ya! 5 Area Terlarang Wanita yang Tidak Boleh Disentuh Selama Bercinta

Kemudian, ada yang mempertanyakan soal fiksi yang dapat menjadi tumpuan prediksi.

"Lebih dari itu, bahkan bukan untuk prediksi bahkan untuk destinasi, anda percaya pada fiksi dan anda dituntun oleh kepercayaan itu, bisa tiba, nggak bisa tiba, itu fungsi kitab suci, anda percaya kita suci, mengapa anda abaikan sifat fiksional dalam kita suci, kan itu belum faktual dan belum terjadi, dan anda dituntun oleh dalil dalil kita suci bukan secara prediksi, saya akan terangkan itu supaya kita punya stok argumentasi sebelum disesatkan oleh pembullyan politik, maka saya pastikan fiksi itu baik, yang buruk itu fiktif, bisa bedain ngak, itu diada-adain, kalau saya bilang kitab suci itu fiktif, besok saya dipenjara itu, kalau saya bilang itu fiksi, karena saya berharap terhadap eskatologi dari kitab suci," ujarnya.

"Kenapa anda takut kata fiksi itu diucapkan untuk kitab suci, karena kata fiksi itu dibebani sebagai kebohongan, seolah fiksi itu bohong, 

"Fiksi adalah energi yang dihubungkan dengan telos, dan itu sifatnya fiksi. Dan itu baik. Fiksi adalah fiction, dan itu berbeda dengan fiktif," ujarnya.

Dirinya juga mengungkapkan makna telos yang dalam bahasa Yunani yang memiliki arti akhir, tujuan ataupun sasaran.

Rocky kembali menekankan bahwa fiksi adalah baik, sedangkan yang buruk adalah fiktif.

Ia lantas mengambil contoh Mahabharata dimana menurutnya Mahabharata adalah fiksi namun bukan fiktif.

Fiksi itu kreatif sama seperti orang beragama yang terus kreatif dan menunggu telosnya.

Anda berdoa, Anda masuk dalam energi fiksional bahwa dengan itu Anda akan tiba di tempat yang indah,” ujarnya menjelaskan.

Rocky menambahkan, dalam agama, fiksi adalah keyakinan. Dalam literatur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi.

"Lantas bisakah fiksi itu disebut keyakinan, bisa di dalam agama fiksi itu adalah keyakinan, di dalam lietarur, fiksi adalah energi untuk mengaktifkan imajinasi, kimianya sama, orang berdoa dan baca novel sama, di dalam tubuh sama, jenis hormon yang diproduksi sama, jadi itu pengantar kekacauan publik yang dibuat politisi itu," ujarnya.

Menanggapi hal itu, sekjen PSI memberikan beberapa tanggapan yang ditulis dalam 6 cuitan.

Menurut Raja Juli Antoni ucapan Rocky Gerung itu berisi konsep kosong, namun ia mengaku tidak setuju jika Rocky Gerung dipolisikan.

"1. Dia sebenarnya seorang sofis yg memutar balik kata berisi konsep2 kosong. Sok filosofis-teoretis

2. Term fiksi dan non-fiksi yang sdh lama terdefinisikan dgn baik dlm dunia akademik, dibolak-balik unk sebuah pembenaran politik. #sofis

3. Kitab suci adalah fiksi! Tentu saya dan Anda tidak setuju bukan? #sofis

4. Tapi maaf saya tdk setuju dia dilaporkan ke polisi. Mungkin tdk ada pedebatan substansial dari kebodohan otak-otik terminologi itu #sofis

5. Tapi dia punya hak unk menunjukan kebodohannya bukan? Diskusi saja, debat saja. #sofis

6. Negara tidak perlu masuk dalam urusan diskursus sebodoh apapun termasuk diskursus kitab suci adalah fiksi. Demikin #sofis."

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Soal Ucapan Rocky Gerung, Juli Antoni: Dia Itu Sofis yang Memutar Balikan Fakta Berisi Konsep Kosong, http://wow.tribunnews.com/2018/04/11/soal-ucapan-rocky-gerung-juli-antoni-dia-itu-sofis-yang-memutar-balikan-fakta-berisi-konsep-kosong?page=3.
Penulis: Woro Seto

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved