Prof. Dr Truman Simanjutak Mencap Generasi Muda di Sumba Seperti Ini!

Prof. Dr Truman Simanjutak mencap generasi muda yang ada di Sumba TImur seperti ini!

Penulis: Petrus Piter | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POS KUPANG/PETRUS PITER
Prof. Truman Simanjuntak dengan para peserta Sekolah Rumah Peradaban Sumba, Rabu (11/4/2018) 

laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Petrus Piter

POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Prof. Dr Truman Simanjutak mencap generasi muda yang ada di Sumba TImur seperti ini!

Menurutnya, generasi muda sekarang lebih tertarik dengan budaya luar seperti film, cerita dan lain-lain daripada nilai sejarah peradaban lokal.

Sebagai generasi muda Sumba, mulai saat ini, belajar sejarah Sumba, mengenal situs Lambanapu, Sumba Timur sebagai sejarah nenek moyang Sumba.

Baca: Ratusan Warga Sumba Timur Ikut Sekolah Peradaban Lambanapu, Apa Lagi Itu?

Baca: Ini Komitmen Kasek SMPN 4 Langke Rembong, Tahun Ini Pake Kertas, Tahun Depan Pak Komputer

Baca: Orang Sumba Minta Pemerintah Menjadikan Situs Lambanapu Sebagai Situs Nasional, Kenapa?

Baca: Ratusan Warga Sumba Timur Ikut Sekolah Peradaban Lambanapu, Apa Lagi Itu?

Dan berbanggalah sebagai orang Sumba yang memiliki situs peradaban Lambanapu, Wunga dan Melolo, Sumba Timur.

Karena itu peneliti arkeologi nasional bekerjasama dengan pemerintah daerah terus melakukan penelitian untuk membuktikan sejarah kehidupan peradaban orang sumba kepada generasi nuda Sumba khususnya dan generasi muda indonesia unumnya.

Demikian disampaikan Prof.D.R.Truman Simanjutak ketika tampil sebagai pembicara pada kegiatan sekolah rumah peradaban Sumbba, sejarah dan budaya Sumba Timur di gedung majelis permusyawaratan lengkap Payeti, Sumba Timur, Rabu (11/4/2018).

Baginya rumah peradaban sumba tergambar dalam sejerah situs Lambanapu di Kampung Praing Lambanapu, Kelurahan Lambanapu, Kecamatan Kambera, Waingapu, Kabupaten Sumba Timur.

Karena itu peneliti dari pusat arkeologi nasional terus melakukan penelitian mengangkat potensi sumba dari sisi peradabannya dan secara geografis gugusan pulau Sumba menjadi satu kesatuan dengan indonesia.

Baca: Gara-Gara Warna Rambutnya, Gadis ini Dibully Guru dan Teman, Inilah Reaksi Ibunya

Baca: Perempuan Ini Menikahi Pria Bule Lewat Situs Kencan Online, Motifnya Terungkap 9 Tahun Kemudian

Baca: Jadi Perempuan Jangan Suka Dandan Berlama-lama. Pesan Menteri Susi Bikin Kamu Tobat!

Baca: Pria Ini Membunuh Istri, Anak, Cucu, Teman dengan Cara Keji, Lalu Menderetkan Mereka di Rumah

Dalam benak orang Sumba, siapa leluhur otang Sumba. Hingga saat ini secara pasti belum dapat dijelaskan. Namun dilihat dari karakter fisik rangka-rangka ditemukan memiliki ras mongolid yang kuat bercampur dengan ras austromelanessid.

Data sementara ini selaras dengan hasil analisa DNA yang dilakukan lembaga Eijkman yang memperlihatkan adanya percampuran kedua ras itu.

Bahkan diantara ras mongolid duperkiarakan mengalami percampuran dengan kelompok penutur austronesia dan austroasiatik. Keragaman genetika ini didukung pula hasil studi bahasa sumba dimana 35 % diantaranya adalah bahasa austronesia sedangkan 65 % adalah bahasa non auatronesia yakni papua.

Karena itu ia meminta dukungan semua komponen masyarakat daerah ini dan indonesia umumnya untuk mendukung penelitian demi mengungkap sejarah peradaban sumba sesungguhnya.

Ia juga menyarankan pemerintah memanfaatkan situs Lambanapu sebagai destinasi wisata demi mensejahterakan rakyat daerah ini.

Baca: Gila! Pemuda Ini Tega Membantai Warga Separuh Desanya Lalu Bunuh Diri, Apa Motifnya?

Baca: Sadis! Pengendara Mobil Menabrak 5 Pejalan kaki, Lalu Turun dan Menikam Mereka dengan Pisau

Baca: Perempuan Wajib Tahu! Cara Merawat Miss V di Setiap Jenjang Umur

Baca: Wah! Teknik Oral Terhadap Miss V Bisa Datangkan Penyakit? Ini Jawabannya Ladies

Misalnya masyarakat sekitar bisa buka warung dan sebagainya demi meningkatkan kehidupan ekonominya.

Museum Lambanapu juga berfungsi sebagai tempat penelitian, rekreasi.

Hasil penelitian menemukan hunian tertua leluhur Sumba di situs Lambanapu sekitar 35000 tahun sudah ada kehidupan leluhur Sumba.

Hal itu dapat ditemukan melalui sisa-sisa kehidupan peradaban Sumba seperti ada kubur manusia tanpa wadah, kubur dengan wadah, batu beliung untuk membuka kebun dan lain-lain.

Hal itu menggambarkan mungkin tahun 3500 tahun silam, nenek moyang sumba sudah mengenal peradaban, ada pemimpin yang meninggal dunia dikubur pakai wadah dan masyarakat biasa tanpa wadah dan kehidupan lainnya.

Hal itu mencerminkan kehidupan leluhur Sumba sesungguhnya sudah maju.

Baca: Istri Dosen ini Kaget dan Marah Besar Begitu Membuka Instagram Suaminya, Ada Apa?

Baca: Para Istri Jangan Panik, Saat Suami Menolak Bermesraan, Ini Alasannya

Baca: Suka Chatting di Android? Waspada, Anda Bisa Mengalami Cidera Ini!

Baca: Dua Guru Mengungkapkan Rasa Cintanya di Kelas, Begini Reaksi Murid-muridnya!

Karena itu sebagai orang Sumba harus bangga memiliki peradaban situs Lamabanpu sebagai warisan sejarah leluhur Sumba.

Karena itu anai.muda sumba dan anak muda ibdonesia harua mencintai peradaban lokol, nasional dan bukan budaya luar.

Kenapa nenek moyang bisa hidup langgeng dengan alam katena nenek moyang hidup penuh kearifan lokal.

Dimana nenek moyang hidup bersahabat dengan alam sehingga alam selalu menyediakan hal yang baik bagi kebutuhan orang Sumba. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved