Pemkab Lembata Rekrut Petani Bima jadi Guru Bawang Merah, Alasannya Mencengangkan
Langkah itu diambil pemerintah, mengingat petani Bima telah berpengalaman dalam membudidayakan bawang merah.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Fredrikus Royanto Bau
Menurut dia, selama ini petani di Lembata masih bekerja musiman.
Hanya menanam sekali setahun, setelah itu bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Saat menanam pun petani hanya menggunakan benih yang monoton, seperti jagung komposit, umbi-umbian dan kacang-kacangan.
Selebihnya tidak. Untuk itulah mulai tahun ini pemerintah mengajak petani untuk bekerja dalam kelompok dan menanami lahannya dengan benih yang punya nilai jual.
Ia juga menegaskan, untuk mengembangkan bawang merah dan cabai, pemerintah tidak hanya memberikan bantuan benih dan lainnya.
Baca: Dermaga Waewole Disinggahi Kapal Penumpang, Ini Tugas Baru Kadishub Manggarai Timur
Saat panen nanti, pemerintah juga akan menagih 20 persen dari hasil yang diperoleh petani.
“Maksudnya petani juga mengembalikan 20 persen kepada pemerintah dari hasil yang didapat petani.
Tujuannya, pemerintah dan petani sama-sama bertanggung jawab atas pelaksanaan program itu,” ujarnya. (*)