Mengejutkan Pengakuan Ibunda Rio, Bidan RSUD Lepas Jarum Infus
Maria Feritas Du'a Tona, ibunda Januario Robertus Jaeng (2,3 bulan) menyampaikan pengakuan mengejutkan mengenai perawatan yang dialami anaknya
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Kanis Jehola
Laporan wartawan Pos-Kupang.Com, Eginius Mo'a
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - Maria Feritas Du'a Tona, ibunda Januario Robertus Jaeng (2,3 bulan) menyampaikan pengakuan mengejutkan mengenai perawatan yang dialami anaknya di Ruang Melati Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr.T C Hillers Maumere di Pulau Flores. Rio meninggal dunia, Selasa (27/3/2018) setelah menjalani perawatan sejak Senin (26/3/2018).
Baca: Menyedihkan Kondisi Lopo di Museum Tenun Ikat Ende
Maria menuturkan, bayinya dibawa ke RSUD karena mengalami sesak nepas, Senin (26/3/2018). Rio lalu diinfus, dipasangi oksigen dan pengasapan, sehingga Rio harus puasa Air Susu Ibu (ASI).
Kejadian tidak menyenangkan berlangsung Selasa (27/3/2018) menjelang sore. Seorang bidan yang bertugas saat itu melepas jarum infus yang sebelumnya menancap di tangan kanan Rio. Bidan yang tak diketahui namanya beralasan Rio terlalu bergerak.
Baca: Nama Tercatat di Dinsos tapi Warga Maudemu tak Dapat Rastra
"Adek (Rio) tidak boleh dikasih mimi (ASI) karena dikasih oksigen dan infus," kisah Maria kepada wartawan di Kampung Napung Langir, Kelurahan Wolomarang, Kacamatan Alok Barat, Selasa (3/4/2018) siang.
Maria mengira, infus yang dilepas itu akan diganti dengan yang baru. "Dia langsung buka ade punya infus. Saya pikir langsung diganti, ternyata dilepas sekitar dua jam sampai adik meninggal," imbuh Maria.
Maria mengaku tak tahu pasti alasan bidan melepas jarum infus. Bidan mengatakan bayinya terlalu bergerak, kemungkinan darah menyumbat selang infus.
"Saya bilang kalau bisa diganti saja. Dia bilang nanti kita ganti, terus langsung dilepas. Katanya dia mau ambil lagi selang ternyata dia buka dan lepas. Dia keluar masuk. Keluar masuk saja. Saya minta mama bidan tolong sampai tiga kali. Dia jawab sebentar. Jarum tidak ada. Saya bilang rumah sakit sebesar ini jarum tidak ada. Kalau bisa ambil ambil dulu orang lain punya jarum. Berapun biayanya kami bayar, karena anak kami puasa makan," kata Maria. (*)