Hati-hati Modifikasi Kain Adat untuk Fesyen, Ada Aturannya, Jangan Asal!

Saat ini, semakin banyak orang yang senang menggunakan kain-kain daerah dan memodifikasi menjadi busana yang indah.

KOMPAS.com/ Nabilla Tashandra
Beberapa busana dari kain adat Ulos yang dipamerkan pada acata Indonesia Fashion Week 2018 di JCC, Senayan, Jakarta. Danau Toba menjadi salah satu tema utama pekan mode yang sudah memasuki tahun ketujuh ini. 

Namun, tak selalu kain daerah tak boleh dimodifikasi atau dipotong untuk membuat busana tertentu. Musa menyarankan untuk melihatnya dari sisi kelangkaan. Jika kainnya langka, maka ia menganjurkan untuk tak dipotong.

Sebaliknya, ika kainnya masih bisa diproduksi, maka bisa dibuat ulang menjadi pakaian agar bernilai ekonomi. Selain itu, hal tersebut bisa dilakukan dalam konteks di luar prosesi adat.

"Intinya, kain tradisional kita bicara kelangkaan," kata dia. "Kalau langka jangan dipotong. Kalau masih bisa dibuat silakan dipotong, dibordir dan lainnya, karena kalau beli lalu dikoleksi, ekonominya tidak bergerak," ujar Musa. (Nabilla Tashandra)

Berita ini telah tayang di Kompas.com, dengan judul : https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/28/180102720/hati-hati-modifikasi-kain-adat-untuk-fesyen-ada-aturannya

"Hati-hati Modifikasi Kain Adat untuk Fesyen, Ada "Aturannya"", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/03/28/180102720/hati-hati-modifikasi-kain-adat-untuk-fesyen-ada-aturannya.
Penulis : Nabilla Tashandra
Editor : Glori K. Wadrianto

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved