Telkomsel Bangun 568 BTS di Wilayah Terisolir di Indonesia

Telkomsel akan segera mengoperasikan 17 BTS lainnya, sehingga secara total Telkomsel menggelar 568 BTS di 568 desa tanpa sinyal di Tanah Air.

Penulis: Hermina Pello | Editor: Rosalina Woso
Pos Kupang/Yeni Rachmawati
MY TELKOMSEL--Aplikasi MyTelkomsel versi terbaru ini pelanggan juga dapat melihat secara lengkap informasi akan penggunaan layanan selulernya, baik itu layanan data, pesan singkat, suara, sampai dengan roaming 

Laporan Wartawan POS KUPANG. COM, Hermina Pello

POS-KUPANG. COM|KUPANG--Dalam upaya membuka isolasi layanan komunikasi di Indonesia, dalam waktu tiga tahun terakhir Telkomsel telah membangun 551 base transceiver station (BTS) di wilayah-wilayah perdesaan yang sebelumnya tidak memperoleh layanan komunikasi.

Dalam waktu dekat, Telkomsel akan segera mengoperasikan 17 BTS lainnya, sehingga secara total Telkomsel menggelar 568 BTS di 568 desa tanpa sinyal di Tanah Air.

Demikian Siaran Pers yang diterima pada Sabtu (24/3/2018) dari Vice President Corporate Communications, Adita Irawati melalui Corporate Communications Bali Nusral Telkomsel, Tenny Ginaya.

Menurutnya seluruh BTS di wilayah terisolir tersebut tersebar di 14 provinsi, yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Jambi, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.

Untuk di NTT ada di beberapa kabupaten yakni Belu, kabupaten alor, dari 568 BTS tersebut, 47 di antaranya merupakan BTS 4G yang memungkinkan masyarakat memanfaatkan layanan data yang berkualitas untuk meningkatkan produktivitas.
Direktur Network Telkomsel Bob Apriawan mengatakan, kehadiran BTS di wilayah-wilayah yang sebelumnya tidak memperoleh akses telekomunikasi ini semakin mempertegas komitmen Telkomsel dalam membangun dan memajukan seluruh negeri, tidak hanya di kota dan daerah yang menguntungkan secara
bisnis.

"Kami terus berupaya menyediakan layanan komunikasi berkualitas yang merata di seluruh Indonesia untuk mendorong pertumbuhan masyarakat dalam segala aspek kehidupan." jelasnya.

Penggelaran BTS di wilayah-wilayah terisolir tersebut merupakan hasil kerjasama Telkomsel dengan Badan
Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam hal
penyediaan akses telekomunikasi seluler bagi masyarakat di wilayah pelayanan universal telekomunikasi
dan informatika atau yang lebih dikenal dengan Universal Service Obligation (USO).

Dalam membangun BTS USO di wilayah-wilayah terisolir, Telkomsel menerapkan teknologi BTS yang
memungkinkan penggunaan layanan transmisi satelit Very Small Aperture Terminal-Internet Protocol
(VSAT-IP).

Teknologi ini merupakan solusi komunikasi untuk melayani daerah-daerah terpencil dengan kondisi geografis yang menantang sehingga paling tepat untuk diimplementasikan di negara kepulauan seperti Indonesia. Dalam program ini, Telkomsel juga menggelar perangkat antena yang berfungsi untuk mengirim dan menerima sinyal telekomunikasi serta base station controller (BSC) untuk mengontrol dan memonitor kinerja BTS.

Baru-baru ini Menkominfo Rudiantara meresmikan beroperasinya BTS USO berteknologi 4G di Desa Tolo'oi,
Kecamatan Tarano, Kabupaten Sumbawa, NTB.

Kehadiran layanan berkecepatan akses data tinggi sejak
Oktober 2017 tersebut dimanfaatkan secara positif untuk meningkatkan produktivitas masyarakat yang sebagian besar memiliki mata pencaharian di bidang pertanian dan peternakan.

Sebagai contoh, kini masyarakat semakin cepat dan mudah dalam bertukar informasi dalam bentuk teks maupun foto untuk melaporkan hasil panen jagung maupun melakukan transaksi jual beli pupuk.

Baca: Intip Yuk, Sosialisasi TOSS di Car Free Day El Tari

Baca: Franda Tulis Curhatan Soal Keluarganya Setelah Dikomentari Tak Mengenakkan dari Seorang Bocah

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved