Prediksi Stephen Hawking Beberapa Hari Sebelum Meninggal, Dunia Akan Berakhir dalam Kegelapan

Stephen Hawking memberikan prediksi tentang 'akhir dunia' yang dia buat tidak lama sebelum meninggal.

Editor: Agustinus Sape
BBC
Stephen Hawking 

POS-KUPANG.COM - Kabar kematian Stephen Hawking pekan lalu benar-benar mengagetkan orang di seluruh dunia.

Kita tidak hanya kehilangan sosok pemikir hebat abad ini, tapi kita juga patut khawatir dengan pernyataan yang dilontarkannya beberapa hari sebelum kematiannya.

Stephen Hawking memberikan prediksi tentang 'akhir dunia' yang dia buat tidak lama sebelum meninggal.

Entah itu takdir atau kebetulan, kita seharusnya patut waspada.

Melansir dari Shared.com (21/3/2018) dua minggu sebelum kematiannya, Hawking sedang mengerjakan sebuah makalah matematika untuk membuktikan teori beberapa alam semesta.

Stephen Hawking menyebut akhir dunia akan menjadi kegelapan.

Hawking meramalkan bahwa alam semesta kita pada akhirnya akan "memudar menjadi kegelapan."

Stephen Hawking dan prediksi akhir dunia
Stephen Hawking dan prediksi akhir dunia (shared.com )

Hal itu terjadi ketika bintang-bintang kehabisan energi.

Pernyataan dan prediksi Hawking ini juga dungkapkan dalam pidato terakhirnya.

Beberapa orang percaya bahwa pikiran yang cemerlang telah menemukan cara untuk menemukan alam semesta lain jika semua yang kita lakukan gagal.

"Di suatu tempat di kosmos, mungkin, kehidupan cerdas menyaksikan lampu-lampu kami ini sadar akan apa yang mereka maksud," kata Hawking.

"Atau apakah lampu kita mengembara di sebuah kosmos yang tak bernyawa, suar tak terlihat yang mengumumkan bahwa di sini di batu karang kita, alam semesta menemukan keberadaannya?" tambahnya.

The Sunday Times melaporkan bahwa jika ada banyak bukti untuk membuktikan teori Hawking, dia akan berhak untuk menerima hadiah Nobel, tetapi hanya jika dia masih hidup.

Makalah terakhir Stephen Hawking tentang topik ini berjudul, "A Smooth Exit From Eternal Inflation."

Saat ini makalah tersebut sedang ditinjau untuk dipublikasi.

Itu bukan satu-satunya prediksi baru yang dibuat Hawking tentang akhir dunia.

Beberapa bulan yang lalu, Stephen Hawking memperingatkan kita tentang bahaya kelebihan penduduk.

"Pertumbuhan eksponensial ini tidak dapat berlanjut hingga milenium berikutnya," katanya, menurut GeekWire.

"Pada tahun 2600, populasi dunia akan berdiri bahu-membahu, dan konsumsi listrik akan membuat Bumi bersinar merah-panas."

Dia menyarankan kita menemukan cara untuk menghuni planet lain, seperti Mars, untuk memastikan kelangsungan hidup kita.

CEO SpaceX, Elon Musk, berencana melakukan hal itu dalam waktu dekat.

Jika prediksi Hawking benar, semoga saja Musk dan timnya berhasil.

Stephen Hawking dan keluarganya
Stephen Hawking dan keluarganya (shared.com)

Stephen Hawking meninggal di rumahnya di Cambridge, Inggris pada usia 76 tahun.

Pada usia 21 tahun, Hawking didiagnosis dengan ALS, penyakit neuron motorik yang secara bertahap melumpuhkan tubuhnya.

Dia bersedia untuk hidup dalam kesakitan, terbatas pada kursi roda, dan hanya mampu berkomunikasi melalui perangkat berbicara selama lebih dari 50 tahun.

Pencarian Hawking untuk menemukan "teori segalanya" mengilhami jutaan orang di seluruh dunia.

Kehidupannya yang mempesona menginspirasi film biografi Theory of Everything tahun 2014, yang dibintangi oleh Eddie Redmayne. (TribunStyle.com/Rifan Aditya)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul, Beberapa Hari Sebelum Meninggal, Stephen Hawking Buat Prediksi "Akhir Dunia"

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved