Soal Ijazah Stikes, Sekda NTT Berjanji akan Panggil Pengelola Stikes Nusantara

Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT akan mengundang pihak Stikes Nusantara untuk melakukan rapat membahas permasalahan ijazah yang dibatalkan.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/DION KOTA
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT, Ben Polo Maing 

Laporan Wartawan Pos-Kupang.Com, Oby Lewanmeru

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT akan mengundang pihak Stikes Nusantara untuk melakukan rapat membahas permasalahan ijazah yang dibatalkan. Pemerintah juga akan meminta kendala apa yang dihadapi oleh Stikes Nusantara.

Hal ini disampaikan Sekda NTT, Ir. Ben Polo Maing, ketika dikonfirmasi Pos-Kupang.Com, Senin (19/3/2018).

Baca: Mau Tahu Berapa Orang Kunjungi TPI Maumere Setiap Hari Minggu?

Menurut Polo Maing, dia telah mendapat informasi tersebut terkait pembatalan ijazah dari alumni Stikes Nusantara.

"Tentu kita akan undang pengelola atau pimpinan Stikes Nusantara untuk minta penjelasan. Kita minta agar disampaikan kendala atau persoalan yang dihadapi," kata Polo Maing.

Baca: Belum Satu Tahun Jalan ke Desa Galang Rusak Lagi, Ini Harapan Kades Ari Samsung

Ditanya soal apakah ada alumni dari Stikes Nusantara itu ada yang mengabdi di lingkup Pemprov NTT, ia mengatakan, pihaknya akan mengecek data yang valid di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTT.

"Saya akan minta data dulu dari BKD. Tentu kita harus bicarakan soal ijazah-ijazah para alumni itu," katanya.

Sekretaris Komisi V DPRD NTT, Ismail J Samau, S.E, M.M mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan masalah ijazah yang dialami oleh alumni Stikes Nusantara.

"Seharusnya pemerintah sudah sampaikan sejak awal agar anak-anak kita tidak kuliah di kampus itu. Bukan sudah selesai kuliah baru ijazah mereka dibatalkan," kata Ismail.

Menurut Ismail, pihaknya sangat menyesalkan hal tersebut, karena mahasiswa dalam hal ini alumni dan para orangtua mahasiswa yang menjadi korban.

"Jika kondisi ini dibiarkan tanpa solusi, maka jelas bahwa pemerintah turut menciptakan dan menambah jumlah pengangguran khususnya di NTT," katanya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved