Rekening Nasabah Bank NTT Dibobol, Saldo Rp 22 Juta Hilang, Alfridus Manek Lapor Polisi
Akhirnya diketahui bahwa uangnya diambil selama tiga hari berturut-turut, mulai dari tanggal 12 hingga 14 Februari 2018.
Selain melapor ke polisi, Alfridus juga mengaku bahwa dirinya telah melapor ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT melalui surat. Alfridus pun telah bersurat ke Direktur Utama Bank NTT.
Alfridus mengaku sudah menjadi nasabah Bank NTT sejak tahun 2008 silam saat ia masih menjadi mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang.
"Saya simpan uang di Bank NTT, karena saya meyakini uang saya akan aman. Tapi karena kemudian kelalaian pihak Bank NTT, maka ini merupakan tanggung jawab bank dan saya minta uang saya segera dikembalikan," harapnya.
Baca: Meninggal karena Sepsis, Anak 6 Tahun Ini Tinggalkan Pesan Bikin Hati Ibunya Remuk Redam
Terkait hal itu, pelaksana tugas Direktur Utama Bank NTT, Eduardus Bria Seran membenarkan pihaknya sudah menerima surat pengaduan dari Alfridus dan mengetahui persoalan yang dimaksud.
Eduardus mengatakan, Bank NTT saat ini sudah menindaklanjuti kasus tersebut dengan melakukan penelusuran secara lengkap.
"Saya sudah minta ke kepala pengawas Bank NTT untuk ditelusuri. Ini teknologi, jadi saya juga tidak tahu dan yang pegang ATM kan dia (Alfridus). Teknologi kan untuk kasih keluar uang harus pakai ATM, karena itu akan ditelusuri," ucapnya.
"Kita punya nasabah sudah datang dan buat laporan, sehingga kita harus memperhatikan sesuai dengan kemampuan dan kewenangan kita. Kalau sudah lebih dari itu, maka ada pihak lain yang akan menindaklanjuti," tutupnya. (Sigiranus Marutho Bere)
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Saldo Rp 22 Juta Mendadak Hilang, Nasabah Bank NTT Lapor Polisi