Ini yang Bikin Baksonya Laris, Penjual Bakso Ini Berdandan 1 Jam Sebelum Mendorong Gerobak Baksonya

Rinto Daeng Sitaba (32), penjual bakso gerobak di Makassar ini mesti berdandan 1 jam sebelum mendorong gerobak baksonya.

net
Rinto penjual bakso di makassar 

Rinto, tukang bakso di Makassar, Sulawesi Selatan, yang keliling mendorong gerobaknya menjajakan bakso dengan berpakaian ala direktur atau pegawai kantoran. Setiap hari, dia menghabiskan waktu hampir 1 jam untuk bersiap.

Dalam berpenampilan rapi dan bersih setiap hari, tentu saja Rinto harus mempersiapkannya dengan baik. Rinto mengaku, mempersiapkan dirinya, mulai mandi sampai bersolek selama hampir satu jam. Pakaian dan aksesori yang dipakai adalah milik sendiri, dibelinya dari hasil tabungannya.

Baca: Tega, Istri Ini Pamit Keluar Kota Tapi Nyatanya Berduaan dengan Atasan Suaminya

Baca: Dibonceng Ayahnya ke Sekolah, Murid SD Ini Berteriak Ada Rumah Terbakar

Baca: Mau Sehat, Kombinasikan Makanan Sederhana Ini, Dijamin Otakmu Bakal Topcer

"Pakaian, sepatu, topi, dasi dan lainnya ini saya beli dari hasil jualan bakso yang setiap hanya disisipkan di celengan. Saat berdandan, banyak pembeli bakso yang sudah berteriak-teriak di depan rumah. Tapi biasa kakak sepupuku itu yang melayani (mereka) jika saya berdandan," tuturnya.

Saat memulai keliling dengan gerobaknya berpenampilan ala pegawai kantoran, pelanggannya mulai suka berteriak-teriak memanggilnya 'Mas Rinto'. Bahkan kerap pula pelanggannya bertanya soal pakaian koboi Rinto.

Sore itu, Rinto tengah mempersiapkan dagangan baksonya dengan berpenampilan unik seperti koboi. Menurut Rinto, topi koboi digunakannya untuk menghindari adanya kotoran atau rambut yang jatuh di makanan dagangannya. Ternyata Rinto memiliki mempunyai banyak koleksi topi koboi yang setiap hari digunakannya menyiapkan dan menjajakan bakso dagangannya.

Selain koleksi topi koboi, Rinto juga mempunyai banyak koleksi sepatu kulit yang biasa pekerja kantoran. Semangkok bakso yang dijajakan Rinto dihargai Rp 5.000 hingga Rp 10.000. Rinto memberi kesempatan mencicipi bakso jajaannya. Baksonya terasa enak.

Kuahnya mempunyai khas tersendiri, agak kental dan gurih dengan tambahan bumbu kacang. Dia juga memberi empat jenis bakso dalam semangkok, yaitu bakso tenis, bakso ranjau yang berisi cabai, bakso berisi telur dan ada pula bakso berisi hati ayam. Rinto bersyukur, banyak pembeli yang menyukai baksonya dan juga penampilannya. Dia selalu menunggu saat berkeliling mendorong gerobaknya dengan kemeja dan dasi, bahkan jas dan sepatu pantofel. "Mas Rinto, satu mangkok bakso ya...." (Hendra Cipto)

Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : https://regional.kompas.com/read/2018/03/08/07470611/kisah-mas-rinto-tukang-bakso-berdasi-yang-terinspirasi-james-bond?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved