Breaking News

Festival Terbang Perlu Kajian Matang Berbagai Aspek

festival perlu kajian yang matang dari berbagai segi dari teologi antropologi, masyarakat, sosiologi masyarakat dan pandangan tokoh

Penulis: Hermina Pello | Editor: Ferry Ndoen
POS KUPANG/DION DB PUTRA
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Dr. Marius Ardu Jelamu (kanan) saat memandu diskusi di ruang redaksi Pos Kupang, Kamis (25/1/2018). 

Laporan Wartawan POS_KUPANG.COM, Hermina Pello

POS_KUPANG.COM, KUPANG--Festival terbang masih dalam diskusi internal karena perlu kajian yang matang dari berbagai segi dari teologi, antropologi masyarakat, sosiologi masyarakat dan pandangan tokoh .

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTT, Dr Marius Djelamu yang dikonfirmasi Selasa (27/2/2018) mengatakan festival terbang masih kaji.

" Bahwa ada fakta seperti itu selama ini ya, kita perlu diskusi tapi untuk menjadikan itu festival perlu kajian yang matang dari berbagai segi dari teologi antropologi, masyarakat, sosiologi masyarakat dan pandangan tokoh. Baru wacana diskusi internal , belum matang dan masih sangat mentah," katanya
Marius Djelamu menegaskan bahwa masih diskusi mendalam dan kaji mendalam

Baca: Garuda Antisipasi Terpilihnya Sumba sebagai Beautiful Island In The World

"Kita koordinasi dengan Alor untuk dikaji secara mendalam sebelum dijadikan varian dari kegiatan sehingga tidak menimbulkan pro kontra. Sebelum dijadikan kegiatan
Wacana mau melihat bagaimana kearifan lokal dari masyarakat,'katanya.

Dia mengatakan apakah ini disebutkan kearifan, Local wisdom. intinya wacana masih wacana belum menjadi satu kebijakan masih didiskusikan internal dan dilihat dari berbagai pihak dan perlu didiskusikan lebih mendalam.

Baca: Pria Ini Menggigit Kepala Ular Karena Ular itu Menggigitnya Lalu Terjadilah Hal ini

"Juga kalau satu waktu dijadikan festival maka itu dibuat oleh Alor bukan oleh provinsi. Tapi pikiran kami sebagai kepala dinas sebelum sesuai menjadi kebijakan harus dikaji dari berbagai aspek dan ibu ketua GMIT sudah memberikan masukan dan saya kira masukan itu sangat positif dan itu penting mengkaji dari berbagai agama Kristen, agama tradisional, kultur budaya lokal penerimaan masyarakat ," katanya. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved