Mengejutkan! Delapan Mahasiswa UI Sudah Berangkat Ke Asmat Tapi Zaadit Malah Tak Ikut. Ini Alasannya
Zaadit mengatakan, kartu kuning itu diberikan kepada Jokowi sebagai bentuk peringatan atas berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.
POS-KUPANG.COM- Sosok Zaadit Taqwa, Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), beberapa waktu yang lalu tengah menjadi perbincangan banyak orang, aksinya mengkartu kuning Presiden Jokowi menuai pro dan kontra.
Ini karena Zaadit dengan beraninya mengkartu kuning Presiden Indonesia tepat di hadapan Jokowi sendiri.
Tentunya hal tersebut memiliki tujuan.
Zaadit mengatakan, kartu kuning itu diberikan kepada Jokowi sebagai bentuk peringatan atas berbagai masalah yang terjadi di dalam negeri.
"Sudah seharusnya Presiden Joko Widodo diberi peringatan untuk melakukan evaluasi di tahun keempatnya” kata Zaadit kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2018).
Menanggapi hal itu, Jokowi ingin agar pengurus BEM UI ikut melihat dan menyaksikan kondisi yang ada di Kabupaten Asmat, Papua.
"Mungkin nanti, ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI, ya," kata Presiden Joko Widodo setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018), seperti dikutip Antara.
"Biar lihat bagaimana medan yang ada di sana kemudian problem-problem besar yang kita hadapi di daerah-daerah, terutama Papua," kata Presiden.
Sehari setelah pernyataan Jokowi itu, BEM UI pun langsung menggalang donasi untuk Asmat di situs kitabisa.com.
Hingga akhirnya Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ( BEM UI) sudah memberangkatkan tim ke Asmat, Papua, untuk membantu warga di sana yang mengalami gizi buruk dan penyakit campak.
Melansir dari Kompas,com, koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI Averous Noor Esa mengatakan, ada delapan orang yang sudah diberangkatkan dan dibagi ke dalam dua tim.
Empat orang di tim pertama sudah berangkat.
Tim pertama yang terdiri dari empat mahasiswa sudah berangkat pada Senin (12/2/2018) bersama relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan lokasi tujuan di Distrik Siret.
Tim kedua yang juga terdiri dari empat mahasiswa berangkat bersama Satgas Kesehatan TNI dengan tujuan Distrik Fayet pada Kamis (15/2/2018) pagi ini.
Rombongan bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma pukul 05.00 menggunakan pesawat angkut militer dan akan tiba di Timika pukul 16.00 WIT.