Uniknya Helm Bikinan Agung Ini. . . Mau Pakai?

Helm tabung gas ini awalnya dari ide konyol, waktu enggak ada kerjaan, tiba-tiba di jalan melihat ada yang bawa tabung gas.

Editor: Bebet I Hidayat
Helm Tabung Gas.(Istimewa) 

POS-KUPANG.COM | Naik sepeda motor, wajib hukumnya pakai helm. Helm sangat penting untuk keselamatan pengendara sepeda motor, bukan semata karena takut ditilang polisi.

Helm menjadi elemen penting dalam berkendara. Di balik fungsi pentingnya, helm telah menjelma menjadi benda unik dan menggemaskan.

Di Yogyakarta, pria bernama Agung Budi Triyono (40) membuat helm unik. Tak tanggung-tanggung, pemilik Gung's Helm Retro ini terinspirasi dari tabung gas melon 3 kg.

Ya, Anda tak salah baca. Inspirasinya datang dari tabung gas 3 kilogram yang sehari-hari kerap berada di dapur.

Bentuk dan warna hingga aksesoris yang ada di helm ciptaan Agung Budi Triyono ini semuanya menyerupai gas melon 3 kg. Sesuai dengan yang menginspirasinya, helm tersebut diberi nama serupa.

"Helm tabung gas ini awalnya dari ide konyol, waktu enggak ada kerjaan, lalu kepikiran mau bikin apa. Tiba-tiba di jalan melihat ada yang bawa tabung gas, muncul ide membuat helm tabung gas 3 kg ini," ujar Agung, Rabu (7/2/2018).

Baca: Mencoba Tampil Kekinian, Sekelompok Remaja Ini Malah Dicibir Netizen, Sepatunya Jadi Sorotan

Baca: Ingin Tahu Harga Daster yang Dikenakan Nagita Slavina? Ternyata Tak Dinyana Lho!

Baca: Masih Ingat Mario Teguh? Begini Nasib Sang Motivator Itu Kini. Lihat Foto-fotonya!

Meski bentuk dan aksesoris yang ada sangat mirip dengan tabung gas melon 3 kg, namun bukan berarti bahannya dari gas berwarna khas hijau tersebut. Agung hanya memodifikasi helm biasa dan membuatnya sesuai bentuk tabung gas 3 kg. 

"Bahannya bukan dari tabung gas, helm kami modifikasi dan hanya mengambil bentuknya saja. Ini sudah setengah tahunan dan saya lihat-lihat di beberapa daerah juga sudah ada yang bikin, hampir bersamaan," tuturnya.

Agung menuturkan, helm tabung melon sekarang masih berupa sampel. Ada beberapa yang masih butuh disempurnakan dan diperhalus hingga menjadi sempurna. Rencananya, lanjut dia, helm bentuk ini hanya untuk show saja.

"Ini masih sampel. Butuh perbaikan dan poles sana-sini agar lebih sempurna lagi. Kalau bentuknya sudah, kan seperti itu orang langsung tahu tabung gas," tuturnya.

Dia lalu bercerita, pernah suatu saat adiknya menggunakan helm tabung gas melon 3 kg ini untuk berkeliling. Setelah pulang ke rumah, adiknya cerita kalau menjadi perhatian dan banyak orang mengajaknya berfoto.

"Adik saya yang pernah memakai. Saat pulang cerita kalau diajak foto orang-orang gara-gara memakai helm tabung gas ini," urainya sambil tertawa.

Agung Budi Triyono (40) pemilik Agungs Helm Retro menggunakan helm tabung gas melon 3 kg.
Agung Budi Triyono (40) pemilik Agungs Helm Retro menggunakan helm tabung gas melon 3 kg. (KOMPAS.com/Wijaya Kusuma)

Usaha awalnya diberi nama "Juragan Helm Lawas". Namun setelah mendapat masukan salah satu temanya, Agung menganti menjadi Gung's Helm Retro. Nama ini mulai dipakai pada akhir 2015.

"Saat touring ke Bali, disana ada teman yang bilang nama kok panjang banget , susah diingat. Terus dia kasih masukan nama Gung's, ya sekarang jadi Gung's Helm Retro ini," tuturnya.

Dia menuturkan, setelah sempat berpindah-pindah lokasi workshop, akhirnya Agung menetap di lokasi workshop yang sekarang berada di Jl Tentara Zeni Pelajar, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta. Saat ini ada dua orang yang membantunya di workshop.

"Sekarang, lokasi workshop saya di Jl Tentara Zeni Pelajar, Bumijo, Jetis, Kota Yogyakarta. Dulu sempat pindah-pindah tempat," ujarnya.

Agung Budi Triyono (40) pemilik Agungs Helm Retro menggunakan helm tabung gas melon 3 kg (KOMPAS.com / Wijaya Kusuma)

Dia menuturkan, dirinya sengaja tidak menyediakan barang ready stock atau memajang helm karyanya karena perputarannya lebih lambat. Oleh karena itu, dia hanya memproduksi ketika ada pesanan. 

"Jadi mereka sudah bawa konsep grafisnya. Di sini kami obrolkan lagi bagusnya seperti apa, lalu kalau sudah, baru dibuat. Terus mau half face atau full face atau ada permintaan lainya, kami cetak sendiri helmnya," tandasnya.

Semua helm karya-karyanya mulai dari mengecat hingga grafis merupakan handmade dan manual. Bahan-bahan yang digunakanya pun pilihan dan berkualitas. Bahkan ada yang didatangkan dari luar negeri.

Agung memilih memasarkan produknya lewat online. Sebab selain tidak membutuhkan toko, pemasaran lewat online dan memanfaatkan media sosial jangkauan nya lebih luas.

"Yang datang langsung itu hanya kira-kira 20 persen, 80 persen pesan via online. Kalau soal harga di sini mulai Rp 200.000 sampai Rp 400.000," tegasnya.

Pemesan produk karyanya pun tak hanya datang dari Yogyakarta, justru kebanyakan dari luar kota. Bahkan ada pula yang dari luar negeri.

"Kebanyakan dari luar kota, ada Jakarta, Aceh, Sulawesi. Luar negeri juga ada, dari Malaysia," kata Agung.

Dua helm produk Gungs Helm Retro.
Dua helm produk Gungs Helm Retro. (KOMPAS.com/Wijaya Kusuma)

Pemesan produknya pun tak hanya warga biasa. Beberapa artis Indonesia pun pernah memesan helm di tempatnya.

"Beberapa artis pernah pesan. Derby Romero, Lembu (Club Eighties), kalau yang terakhir-terakhir ini Cella, gitaris band Kotak," ungkapnya.

Helm yang dipandang sebagai hal biasa baginya adalah sebuah media seni. Torehan seni di helm bisa menjadi ciri khas bagi pemiliknya dan berbeda dengan helm lainnya.

Setiap ada pemesan, imbuhnya, Agung selalu menyarankan agar membuat desain dan grafis sendiri sehingga bisa menjadi ciri khas pemiliknya dan tidak ada yang menyamai.

"Bagi saya helm itu media seni, dalam satu helm bisa ada berbagai karya. Helm bisa menjadi ciri khas, misalnya milik saya ini yang ada tulisan "Maaf Sudah Menikah", kan tidak ada yang sama se Indonesia," ucapnya.

Soal standar SNI yang dipertanyakan karena helmnya berbentuk unik, Agung mengatakan, mereka sudah mempertimbangkannya dengan matang.

"Helm yang kami cetak sengaja dibuat lebih tebal," tuturnya. (kompas.com/Wijaya Kusuma)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved