Diklat Pengolahan Limbah Ternak di BBPP Kupang, Penyuluh Jangan Simpan Ilmu Sendiri
Dari keseluruhan kegiatan selama sepekan ini, para penyuluh bisa menyampaikan ilmu yang didapat kepada kelompok masyarakat.
Penulis: Edy Hayong | Editor: Agustinus Sape
Untuk itu, para penyuluh yang terpilih dari 8 provinsi, baik dari Nusa Tenggara Barat, tuan rumah NTT dan beberapa provinsi di Pulau Sulawesi yang ada ini, setelah kembali akan memberikan ilmu pengolahan limbah biar masyarakat paham.
"Kita harapkan penyuluh jangan simpan sendiri ilmu yang didapat di BBPP Kupang. Mereka harus sebarluaskan ilmu yang ada kepada masyarakat. Kita akan coba cek terus setelah penyuluh dapat pelatihan, mereka akan buat rencana tindaklanjut. Kita monitor terus, jangan sampai ilmu yang dipelajari di sini selesai."
Baca: Pencarian Korban Longsor Puncak di Bogor
"Kita tidak harapkan seperti itu karena anggaran untuk pelatihan ini cukup besar. Kita coba jawab harapan pemerintah untuk entaskan kemiskinan. Kita tidak mungkin latih semua masyarakat makanya kita undang penyuluh nanti merekalah yang jadi motivator di lapangan," jelas Adang.
Pantauan Pos Kupang di BBPP Kupang, kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala BBPP Kupang, Dr. Ir. Adang Warya, MM ini dihadiri juga Nambut Maksimus, Kepala Bidang Penyelenggara Pelatihan, Muhammad Ukas, Kepala Bagian Umum dan Drs. H Lebu Kepala Bidang Program dan Evaluasi. (*)