Astaga! Telat Mengantar Anaknya Sekolah, Ibu Penyandang Disalibilitas Ini Dilaporkan ke Pengadilan
Namun, bukannya menunjukkan pengertian karena kekurangannya, dia mengklaim, pihak berwenang justru mencoba menghukumnya.
Penulis: Vika Widiastuti | Editor: Vika Widiastuti
Mereka lantas menghubungkannya dengan sebuah organisasi relawan yang bersedia membantunya.
Namun, dia menolak dengan alasan, itu berarti setiap hari, orang yang berbeda akan mengantar anaknya sekolah.
Baca: Beredar Foto-foto Panas Zumi Zola dengan Istri Aldi, Peni Farnita, Sebelum Jadi Tersangka
Wanita yang bekerja secara freelance itu mengakan, dia berusaha menjalani kehidupan normal, meski tak sempurna, dia tak ingin menutup mata.
"Saya mencoba dan melanjutkannya," ujarnya.
"Dunia sudah menatap saya dan saya tidak ingin orang melihat saya dan merasa kasihan pada saya. Saya ingin mengubah presepsi orang," terangnya.
Catatan menunjukkan, anaknya telah menghadiri 71 persen dari 114 pertemuan di Nightingale Primary School di South Woodford pada tahun ajaran 2016/2017.
Michelle pun mengajukan banding terhadap tuduhan keterlambatan yang terus-menerus.
"Saya selalu mempertahankan, kekurangan saya tidak akan mempengaruhi pendidikan anak saya," katanya.
"Tak adil jika saya dihukum atas kekurangan saya. Saya adalah ibu tunggal tanpa dukungan. Saya harus melakukan semua sendirian. Jika ada dana untuk menolong orang seperti saya, itu akan mengubah hidup saya. Saya mencoba melakukan semua yang saya bisa sebagai ibu tunggal," terangnya.
Michella telah dijadwalkan akan kembali menghadiri persidangan di Barkingside Magistrates Court pada 16 Februari mendatang.
Baca: Astaga! Tinggalkan Istri Demi Nikahi Putri Kandungnya, Begini Akhir Kisah Pria Ini
(Tribunnews/Vika Widiastuti)