Pilkada dan Makelar Kebencian
Konsolidasi politik seperti itu adalah keniscayaan dalam demokrasi elektoral, sebab hanya dengan begitulah publik bisa
Karena itulah, elite politik mesti meracik cara dengan mengintegrasikan cara berkampanye yang berusaha untuk meredam munculnya kebencian melalui ruang publik.
Elite politik tidak boleh hanya secara seremonial mengkampanyekan cara berpolitik etis dan edukatif, tetapi mesti menjadi gerakan kolektif yang mengakar. Mereka harus mendesain cara berkampanye agar pentas elektoral tidak menjadi ajang caci maki dan menjadikan kebencian sebagai rujukan elektoral.
Adalah lebih baik jika kelompok yang bekepentingan dalam pentas elektoral bahu membahu berusaha melahirkan peradaban politik bermartabat. Mereka tidak boleh menjadi makelar kebencian yang berusaha untuk memproduksi dan mereproduksi isu-isu nir-esensial demi afiliasi dengan calon tertentu.
Kita sudah lelah dengan ketidakadilan sosial dan seyogianyalah pentas elektoral menjadi momentum tepat untuk mencari cara memberantas ketidakdilan itu. Amat disayangkan jika pentas politik elektoral menggiring rakyat untuk terlibat diskursus yang justru tidak mencerminkan karakter perpolitikan kita. *