Anaknya Tewas Lakalantas Malam Natal 2017, Ferdi Ungkap Hal-Hal Seperti Ini

Ini pengakuan orangtua korban laka lantas malam Natal di Kabupaten Belu. Mereka melihat ada kejanggalan seperti ini

Penulis: Fredrikus Royanto Bau | Editor: Marsel Ali
Pos Kupang/Edy Bau
Ferdinandus Ati Lelo (kiri) dan isterinya Rosina Bui, orangtua dari korban lakalantas saat berada di rumah kerabatnya di Atambua, Rabu (24/1/2018) 

"Saat saya tiba, anak saya tidur terlentang dan motor standar satu di atas dadanya. Saya jadi heran tabrakan seperti apa sehingga sepeda motor tetap berdiri dalam posisi standar di atas dada anak saya. Ini tidak masuk akal," ungkapnya.

Selain itu sepeda motor yang ditumpangi anaknya dalam kondisi rusak parah, sementara temannya yang mengendarai sepeda motor hanya mengalami luka ringan.

Sedangkan pengendara sepeda motor lain yang bertabrakan dengan mereka mengalami patah tulang.

"Motor yang satu, pengendaranya patah tulang. Yang menumpang hanya lecet di kaki. Sepeda motor mereka tidak apa-apa," ujarnya.

Menurutnya, banyak hal terasa janggal dan mencurigakan di saat lakalantas yang telah merenggut nyawa anak mereka. Karena itu, mereka berharap polisi secara serius memroses dan mengunggap kasus ini sehingga diketahui pihak-pihak yang harus bertanggungjawab atas kematian anaknya.

"Sebelum kejadian, lampu di halaman kios menyala tapi setelah kejadian lampu padam dan tuan kios serta beberapa orang yang ada semua kabur," ujarnya.

Atas kejadian ini, Ferdinandus dan isterinya meminta agar polisi segera menahan teman korban yang memboncengnya saat itu serta memanggil dan memeriksa pemilik kios dekat lokasi kegiatan karena diduga melempar petasan ke arah sepeda motor yang ditumpangi korban.

"Ada yang siap jadi saksi bahwa ada ledakan petasan sebelum tabrakan. Menurut kami, ini tidak murni lakalantas. Kami mau sampaikan kronologis kepada polisi tapi bilang nanti sampai di kejaksaan baru disampaikan. Kami minta, harus diproses lanjut. Karena sejauh ini kami tidak tahu proses selanjutnya seperti apa," tukas Ferdinandus.

Kepala Satuan Lalulintas (Kasatlantas) Polres Belu, AKP Harman Rumenegge Sitorus yang dikonfirmasi Pos Kupang membenarkan bahwa lakalantas tersebut diduga karena terpengaruh bunyi petasan di depan sebuah kios depan SD Sarabau.

"Sesaat sebelum terjadi kecelakaan Sepeda Motor Honda Beat (motor yang ditumpangi korban tewas, red) bergerak dari arah Lasiolat hendak menuju Wedomu dan sesampainya di TKP depan Kios dekat SD Sarabau, pengendara tersebut diduga tidak dapat mengendalikan laju sepeda motor dengan adanya bunyian petasan sehingga mengambil lajur kanan dan pada saat yang bersamaan bergerak sepeda motor honda revo dari arah berlawanan sehingga terjadi tabrakan," jelasnya.

Lebih lanjut, Kasat lantas mengatakan, kasus laka lantas tersebut saat ini masih dalam penanganan Unit Lakalantas Polres Belu. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved