Rawat Bayinya hingga Dewasa, 26 Tahun Kemudian sang Ibu Akui Anak Tersebut Hasil Culikan, Kok Bisa?
Xiaoping memiliki putra yang saat ini tumbuh dewasa. Namun, pemuda tersebut bukanlah anak kandungnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
Pada 1995, Xiaoping melahirkan anak perempuan dan berpikir untuk mengembalikan Jinxin ke orangtuanya.
Baca: Astaga! Ngambek karena Suami Tidak Bisa Temani Belanja, Wanita Ini Nekat Bunuh Diri
Baca: Gara-gara Roti Isi, Kerongkongan Remaja Ini Sobek dan Infeksi, Ia Harus Dirawat Selama 106 Hari
Karena takut masuk penjara, ia pun mengurungkan niatnya.
Suatu hari, Xiaoping menonton berita yang menayangkan seorang ibu sedang mencari anaknya yang telah hilang selama puluhan tahun.
Merasa tergugah, Xiaoping pun akhirnya memutuskan untuk menyerahkan diri.
Ia pergi ke kantor polisi dan menjelaskan semua kejadian sebenarnya.
Tapi, sejauh ini polisi tidak dapat menemukan catatan tentang anak yang hilang dari Chongqing pada 1992 sesuai cerita Xiaoping.
Karena merasa bersalah, Xiaoping bertekad untuk mempertemukan Jinxin dengan keluarga kandungnya meski harus dipenjara.
Kisah Xiaoping ini menjadi viral di media sosial Cina dan banyak netizen memberikan komentar.
Mereka menyerukan agar Xiaoping tidak dipenjara karena kejahatannya, terlepas orangtua kandung Jinxin bisa ditemukan atau tidak.
Jinxin sendiri tidak menginginkan Xiaoping dipenjara.
Ia bahkan tidak peduli apakah pihak berwenang bisa menemukan orangtua kandungnya.
Jinxin merasa Xiaoping adalah seorang ibu yang baik karena merawatnya penuh kasih sayang.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)