Mengaku Diminta Uang Rp 40 Milyar oleh Prabowo, Berikut 8 Fakta Menarik Menganai La Nyalla!
La Nyalla mengaku sempat mendapat rekomendasi dari partai Gerindra untuk maju pada Pilkada Jawa Timur
Penulis: Rika Apriyanti | Editor: Rika Apriyanti
POS-KUPANG -- Mantan ketua umum PSSI La Nyalla mengaku telah dimintai sejumlah uang untuk maju pada Pemilihan Umum Kepala Daerah Jawa Timur 2018 oleh Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subiyanto.
Tidak hanya itu, dia juga diminta untuk mencari partai koalisi dan dukungan serta syarat-syarat yang lain.
La Nyalla mengiyakan untuk mempersiapkan uang tersebut namun setelah surat rekomendasi keluar dan setelah ia terdaftar di KPU.
La Nyalla yang diberi batas waktu hingga 20 Desember 2017 untuk membayar uang tersebut akhirnya memilih mengembalikan surat mandat Prabowo pada hari itu.
Tidak hanya mengenai syarat uang untuk maju di pilkada, pengkuan La Nyalla ini juga membuat pendukungnya mengungkit kemenangan Anies- Sandi
Baca: Geger! Balita 3 Tahun yang Kelaparan Ditemukan Terkunci di Rumah Bersama Mayat Kakek dan Neneknya
Dilansir dari berbagai sumber, berikut Pos Kupang rangkum 8 fakta menarik mengenai La Nyalla.
1. Biodata
Nama lengkap : Ir H La Nyalla Mattalitti MM
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Mei 1959
Umur : 58 Tahun
Pendidikan : SD Bhinneka Bhakti, Surabaya
SMP N 1 Surabaya
SMA Negeri 3 Surabaya
Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
Baca: Kepala Dinas PK TTS, Saperius Sipa, 130 Guru Garis Depan Bertugas di TTS
2. Mantan Ketua Umum PSSI
La Nyalla menjabat ketua PSSI ke 15 periode 2012 hingga 2016.
3. Pernah Membantu PSSI dengan Uang Pribadi
Dilansir dari Tribunnews yang diunggah pada 2 Agustus 2017, La Nyalla Mahmud Mattalitti mengaku PSSI memiliki tanggungan kepada dirinya.
Saat itu, besaran hutang PSSI dan Liga Indonesia kepada dirinya mencapai hampir Rp 25 Miliar.
Baca: Laksanakan Program DPW Tidak Harus Formal, Ibu Ari Ondok Datangi Rumah Anggota Gelar Arisan Hati
4. Kader atau Alumni 212
Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam. Al Akhaththath menyesalkan rekomendasi para ulama pada pilkada serentak 2018 tak digubis tiga parpol.
Tiga parpol tersebut adalah Gerindera, PAN, dan PKS.
Satu diantanya, rekomendasi untuk mengusung La Nyalla Mahmud Matalitti pada Pilkada Jawa Timur 2018.
Menurutnya, terdapat lima kader atau alumni 212 yang direkomendasikan untuk diusung pada Pilkada tahun ini, termasuk La Nyalla. Rekomendasi itu, diserahkan kepada Gerindra, PAN, dan PKS.
(Baca: Demi Membela La Nyalla, Al Khaththath Unkit Kemenangan Anies- Sandi)
5. Diminta Uang 170 Miliar
Saat meminta surat rekomendasi pada partai Gerindra, La Nyalla mengaku diminta sejumlah uang.
La Nyalla mengaku diminta untuk membayar Rp 40 milyar.
Tidak hanya itu, DPD Gerindra Jawa Timur Supriyanto disebut La Nyalla telah meminta uang senilai Rp 170 miliar.
Uang tersebut diminta kepada Tubagus Danil Hidayat yang merupakan teman dekat sekaligus Tim Pemenangan La Nyalla di Pilkada
(Baca: La Nyalla Akan Tempuh Jalur Hukum Terhadap Partai Gerindra)
6. Pendukung Prabowo sejak 2009
Setelah batal maju dalam kontestasi politik di Pilkada Jawa Timur, La Nyalla sangat kecewa dengan ketua umum partai Gerindra, Prabowo Subianto.
La Nyalla merasa disia-siakan Prabowo.
Padahal, ia telah mendukung Prabowo sejak masih menjadi calon wakil presiden saat pemilu 2009.
"Saya ini, orang bego kalau masih mau mendukung Pak Prabowo Subianto, karena saya sudah berjuang habis-habisan di 2009, 2014. Sampai kemarin pun saya masih kibarkan bendera Prabowo Subianto dan bendera Gerindra di Jawa Timur," ujar La Nyalla.
La Nyalla memutuskan untuk keluar dari Partai Gerindra.
"Ada yang tanya, 'apa saya masih mau di Gerindra?' Tidak, saya tidak akan mau lagi di Gerindra," ujar La Nyalla.
Baca: Video Viral – Bocah Ini Malah Curhat soal Kehidupannya saat Ditangkap Polisi karena Diduga Mencuri!
7. Tidak akan lagi jadi kader Gerindra
La Nyalla mengaku sempat mendapat rekomendasi dari partai Gerindra untuk maju pada Pilkada Jawa Timur.
Surat mandat itu didapat dari Prabowo pada 11 Desember 2017.
Surat mandat tersebut berlaku 10 hari dan berakhir pada Rabu (20/12/2017) malam.
Dalam surat nomor 12-0036/B/DPP-GERINDRA/Pilkada/2017 itu dijelaskan bahwa nama La Nyalla sebagai cagub Jatim sedang diproses oleh DPP Partai Gerindra. Karena itu, selain diminta mencari mitra koalisi, La Nyalla juga diminta untuk menyiapkan kelengkapan pemenangan.
Namun, pada akhirnya Gerindra tidak jadi mengusung La Nyalla.
Karena hal ini, La Nyalla memutuskan untuk tidak lagi menjadi kader partai Gerindra.
(Baca: La Nyalla, Bodoh Saya Kalau Masih Dukung Prabowo di Pilpres)
8. Persiapan sudah matang
Dilansir dari Tribunnews pada Oktober 2017, Gerindra dikabarkan telah mantap mengusung La Nyalla menjadi Calon Gubernur Jatim 2018.
Nama Ketua KDIN Jatim La Nyalla Mattalitti telah mendapat 'lampu hijau' dari Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto.

"Gerindra tetap memasang La Nyalla Mattalitti. Kita lihat spanduk-spanduk di wilayah Jatim ada gambar Pak Prabowo Subianto dan La Nyalla Mattalitti. Baliho-bliho ini sudah tersebar di seluruh Jatim. Pak Prabowo pasti sudah memberi izin ke Pak La Nyalla," ujar Wakil Ketua DPP Partai Gerindra Arief Poyouno kepada Tribun Jatim, Kamis (26/10/2017).
(Baca: Cagub Jatim 2018 Gerindra Mantap Usung La Nyalla)
(Tribunnews/ Rika Apriyanti)