Di Kabupatenn TTS Tiga Oknum Polisi Rampok BRI Cabang SoE

Teller, CS dan supervisor mengamankan diri ke ruang belakang. Para perampok melumpuhkan tiga satpam dan memaksa mereka berkumpul

Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: Ferry Ndoen
novemy leo
POS KUPANG/NOVEMY LEO RAMPOK -Aksi perampokan yang terjadi di Kantor BRI cabang SoE, Kamis (28/12/2017) siang. 

POS KUPANG.COM, SOE- Tiga oknum anggota Polres TTS, nyaris merampok BRI Cabang SoE, Kamis (28/12/2017) siang. Mereka menyandera Pincab BRI, Fenny Amalo lalu memaksa staf BRI memasukkan uang sebanyak Rp 4 miliar ke tas dan kantong. Namun aksi perampokan berhasil dilumpuhkan anggota Shabara Polres TTS.

Kamis siang pukul 15.00 Wita, sekitar belasan nasabah BRI yang sedang antre di teller dan customer service (CS) BRI SoE. Tiga petugas teller yakni Irna Wati, Novelisaningtyas, Risniawati dan Dominika Hampati serta dua petugas customer Poppy I Muskanan dan Magdalena Kiak sedang melayani nasabah. Mereka diawasi Supervisor Ivonne Lian.

Sementara Pimpinan Cabang BRI, Fenny Amalo serta 30-an staf BRI sibuk bekerja di ruang belakang.

Dua satpam, yakni Jakobus Korua dan Nikson berjaga di pintu dalam ruangan. Sedangkan satpam lainnya, Christian Saikoko berjaga di luar ruangan.

Tiba-tiba tiga pria bertopeng yang dikenal sebagai anggota Polres TTS, yakni Bripda Yubeth Tabun, Bripda Berto Lolobali dan Bripda Kris pakai topeng paksa masuk ruangan sambil memegang pistol.

Teller, CS dan supervisor mengamankan diri ke ruang belakang. Para perampok melumpuhkan tiga satpam dan memaksa mereka berkumpul bersama nasabah di ruang bagian kanan teller.

"Tunduk smua. Diam diam," teriak Berto.
Berto jaga di pintu tengah sambil menodongkan senjata ke arah nasabah dan satpam. Sedangkan Kris jaga di pintu. Sejumlah nasabah berteriak dengan wajah pucat. Bahkan Moses Tampani, warga Kampung Sabu menenangkan Hinyo istrinya yang histeris

Perampok Yubet masuk ruang staf menodongkan pistol  "Tolong, tolong," teriak sejumlah staf. "Diam semua. Jangan bergerak," hardik Yubet.

Pincab BRI Cabang SoE, Fenny Amalo keluar ruangan langsung ditarik paksa Yubet dan disandera ke ruang teller bersama seorang staf.

Yubeth menyuruh Fenny duduk di kursi teller dan staf BRI dipaksa memasukan uang Rp 1,9 milliar ke tas perampok.

Karena tas tak cukup menampung uang, Yubet menyuruh staf mencari kantong plastik di meja teler untuk memasukan sisa uang ke kantong plastik. Uang lainnya Rp 2,1 milliar di ruang belakang juga diambil perampok. Total uang rampokan
Rp 4 miliar.

Fenny sempat dibentak Yubet karena hendak ke pintu keluar. "Duduk et sambil. Aksi perampokan hanya berlangsung tiga menit ketika Yubet keluar ruang teler, 10 anggota Polres TTS bersenjata laras panjang masuk menyergap para perampok.

Kaki perampok ditembak dan ketiganya langsung diborgol. Setelah diborgol, polisi membawa tiga perampok keluar kantor BRI.

Wakapolres TTS, Kompol Herman Bessie, Kasat Shabara, AKP Nehe Nenohai dan Kasat Narkoba, Iptu Lucky OS masuk ke ruangan menenangkan nasabah. Para perampok lalu dibawa ke Polres TTS.

10 anggota yang melumpuhkan perampok, yakni Bripka Munawir Haris, Aiptu Arif Fachruddin, Bripka Ericson Hetadu, Bripda Samuel Tuaty, Bripka Marseli Lagariwu, Bripka Neldi Y Mbate, Brigpol Dipo Abola, Briptu Yulianus T. Fallo, Brigpol Martinus Soenardi, Bripda Yeri Mot Nabu, Bripka Ardiansah dan Bripka Albertus Nome.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved