Agar Anda Tidak Digigit Komodo, Sebaiknya Ikuti Tujuh Panduan Ini

Begitu juga saat komodo ini tidur, pengunjung dan warga lokal tidak bisa mencuriga bahwa itu adalah komodo. Saat

Editor: Dion DB Putra
POS KUPANG/SERVAN MAMMILIANUS
Yosep Asak, korban gigitan Komodo, saat dievakuasi dari Pulau Rinca ke RS Siloam Labuan Bajo. 

Ranger atau jagawana di TN Komodo memberikan penjelasan kepada wisatawan yang tiba di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014)

Komodo sering berteduh di bawah pohon besar di dalam kawasan Loh Buaya dan Loh Liang. Juga binatang ini berteduh di goa-goa batu besar.

Deretan rumah panggung di Desa Komodo, kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT.
Deretan rumah panggung di Desa Komodo, kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT. (KOMPAS/AGUS SUSANTO)

2. Suka Daerah Lembab

Selain itu komodo selalu mencari daerah-daerah lembab seperti kamar mandi, WC. Jika Anda ingin buang air besar dan kecil, sebaiknya diperiksa terlebih dahulu kondisi di dalam kamar mandi dan WC yang ada di beberapa gedung kantor resor Loh Buaya dan Loh Liang.

3. Peka Bau Amis

Komodo sangat peka dengan bau amis. Jika binatang ini sudah menjemur badannya, selanjutnya akan mencari tempat-tempat lembab. Tempat lembab lainnya juga berada di bawah kolong kantor milik Balai Taman Nasional Komodo.

4. Jangan Berisik

Selain itu, saat berwisata alam di TN Komodo, sebaiknya tidak ribut dan tidak bersuara keras sebab binatang ini sangat peka dengan bunyi dan suara. Sebaiknya selama berwisata, handphone dalam keadaan diam.

Komodo
Komodo (Net)

5. Peka Bau Darah

Saat berwisata secara rombongan, sebaiknya dibagi dalam kelompok yang dipandu ranger-ranger sudah selalu siap melayani tamu.

Juga bagi kaum perempuan yang sedang datang bulan untuk memperhatikan dengan baik, sebab, binatang ini sangat peka mencium bau darah.

6. Patuhi Panduan Ranger

Selanjutnya, saat komodo bergerak untuk berjalan, pengunjung tidak usah panik dengan mengeluarkan suara keras. Turuti panduan-panduan yang akan disampaikan petugas ranger.

Pemandu-pemandu yang mendampingi tamunya tetap memakai jasa petugas ranger yang disiapkan pengelola kawasan itu. Tentu jasa-jasa ranger harus dibayar oleh tamu yang berkunjung ke kawasan itu.

Banyak hal yang harus dipatuhi selama berwisata kawasan itu demi keselamatan pengunjung itu sendiri.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved