Pimpinan Wilayah Aisyiyah NTT Gelar Pelatihan Muballighat dan Baitul Arqam

Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) NTT menyelenggarakan pelatihan Muballighat dan Baitul Arqam bagi kader-kadernya di seluruh NTT.

Penulis: Gordi Donofan | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Anggota 'Aisyiyah NTT saat mengikuti kegiatan pelatihan Mubballighat di Panti Asuhan Putri Asuhan 'Aisyiyah, Jumat (22/12/2017). 

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gordi Donofan

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah (PWA) NTT menyelenggarakan pelatihan Muballighat dan Baitul Arqam bagi kader-kadernya di seluruh NTT.

Pelatihan berlangsung selama empat hari, dimulai Kamis (21/12/2017) hingga Minggu (24/12/2017), bertempat di Panti Asuhan Putri 'Aisyiyah, Kelurahan Kayu Putih, Kota Kupang (Kompleks Kampus Muhammadiyah Kupang).

Baca: Paket Mesra Klaim Sudah Dapat Dukungan dari PKB dan Hanura

Ketua panitia kegiatan, Fatimah Penih, M.PdI, kepada Pos Kupang mengatakan, 'Aisyiyah merupakan gerakan dakwah yang bertumpu pada Khittah Amar Ma'ruf Nahi Munkar.

Aisyiyah sebagai organisasi wanita menaruh komitmen yang tinggi pada berbagai usaha pencerahan dan pemberdayaan umat Islam dan masyarakat bangsa guna mewujudkan masyarakat Islam yang utama di bawah naungan ridho Alla SWT.

Ia mengatakan fungsi dan posisi kader dalam suatu organisasi termasuk perserikatan menjadi sangat penting karena kader dapat dikatakan sebagai inti pergerakan organisasi.

"Jadi tujuan dari Baitul dan pelatihan Muballighat yaitu untuk meningkatkan pemahaman dan keyakinan yang benar terhadap ideologi Muhammadiyah di kalangan pimpinan 'Aisyiyah.

Selain itu, meningkatkan komitmen pimpinan Aisyiyah dalan mengembangkan, mensosialisasikan, mempertahankan dan memperjuangkan ideologi Muhammadiyah.

Baca: Ribuan Warga Hadiri Deklarasi Paket Damai

Hal lain adalah meningkatkan kemampuan kecakapan dan semangat tinggi pimpinan 'Aisyiyah dalam mengimplementasikan nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah melalui program dan kegiatan 'Aisyiyah serta melahirkan kader-kader 'Aisyiyah yang handal dalam Mubballighat dan berkemajuan," ungkap Fatimah Peni, Jumat (22/12/2017).

Ia mengharapkan kader-kader yang terlibat dalam pelatihan dapat mengaplikasikan teori yang diperoleh saat pelatihan guna diajarkan kembali kepada kader-kader yang ada di daerah atau kabupaten.

"Ada utusan dari 4 Kabupaten/Kota. Jumlahnya 35 peserta. Dari Kota Kupang, TTS, Belu dan Sumba. Semoga kader-kader ini bisa mensosialisasikan kembali ilmu yang diperoleh saat pelatihan ini," harap Fatimah.

Wakil ketua lembaga penelitian dan pengembangan Pengurus Pusat 'Aisyiyah, Khusnul Hidayah, M.Si, menjelaskan, kegiatan tersebut mengenalkan dan mensosialisasikan pembangunan berkelanjutan kepada kader-kader Aisyiyah.

Tujuannya agar pimpinan wilayah 'Aisyiyah NTT ini dengan PDA-PDA-nya yaitu pimpinan wilayah, itu bisa terlibat dalam rencana aksi daerah untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGS di NTT ini.

"Aisyiyah kan programnya banyak dari kesehatan, pendidikan, kemudian sosial ekonomi pasti akan banyak program-program 'Aisyiyah yang akan bisa bersinergi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah daerah agar NTT ini bisa sukses dalam mencapai tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan ini.

Jadi harapanya memang ibu-ibu atau kader ini paham apa itu SDGS dan tujuan pembangunan berkelanjutan itu kemudian bagaimana ibu-ibu di Aisyiyah juga bisa terlibat dalam rencana aksi daerahnya di NTT kemudian yang lainnya agar ada sinergisitas program pemerintah provinsi/ pemerintah daerah," ungkap Khusnul.

Baca: Kader PDIP Kecamatan Naibenu TTU Serahkan Atribut Parpol

Ia menegaskan, kader-kader Aisyiyah di NTT harus ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan di semua bidang, seperti bidang pendidikan, ekonomi, dan politik.

Diharapkan juga kader dibekali dengan penguatan kapasitas guna bisa bersaing dan terlibat dalam pengambilan kebijakan.

"Ini merupakan sebuah bekal untuk penguatan kapasitas bagi kader-kader 'Aisyiyah. Agar nanti terlibat dalam kebijakan sektor publik di pemda. Kalau di desa misalkan terlibat dalam Musrenbangdes dan sebagainya.

Kemudian agar mendorong partisipasi perempuan di ranah politik dan ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan. Itu yang semestinya kita dorong terlibat di politik, pemerintahan, dan di perencanaan-perencanaan pembangunan di NTT," ungkap Khusnul.

Ketua PWA NTT, Kamsina Kewa, S.Sp, mengatakan, bentuk kegiatan seperti ini merupakan kegiatan program nasional dari 'Aisyiyah.

Jadi kegiatan tersebut melatih kader-kader untuk lebih kreatif dan inovatif dalam berbagai hal yang mendukung pembangunan berkelanjutan di NTT.

"Harapan saya kader yang terlibat dalam pelatihan ini dapat menghasilkan kader-kader yang handal, profesional sehingga 'Aisyiyah ke depan lebih eksis dalam segala bidang pembangunan," ungkap Kamsina Kewa.

Anggota 'Aisyiyah NTT saat mengikuti kegiatan pelatihan Mubballighat di Panti Asuhan Putri Asuhan 'Aisyiyah, Jumat (22/12/2017).
Anggota 'Aisyiyah NTT saat mengikuti kegiatan pelatihan Mubballighat di Panti Asuhan Putri Asuhan 'Aisyiyah, Jumat (22/12/2017). (POS KUPANG/GORDI DONOFAN)

Ia mengharapkan agar kader yang sudah ikut pelatihan selama empat hari tersebut kembali ke daerah masing-masing dapat menggelar kegiatan yang sama. Dalam bentuk pelatihan sesuai dengan materi atau ilmu yang sudah diperoleh saat ini.

Baca: VIDEO: Ratusan Kades di Ende Berkumpul di Aula Mautapaga, Simak Yuk Pertemuannya

"Saya sebagai ketua Pimpinan Wilayah 'Aisyiyah NTT mengimbau kepada semua pimpinan daerah 'Aisyiyah di daerah kabupaten/kota supaya kegiatan-kegiatan atau pelatihan atau training seperti ini, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka harus ditularkan kepada anggotanya. Sehingga anggota itu juga memiliki ilmu termasuk ilmu agama. Pimpinan daerah harus menularkan ilmu yang diperoleh saat ini kepada semua kader-kadernya," harap Kamsina Kewa. (*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved