Miris! Kehausan, Bocah Kecil Ini Menjilati Genangan Air Kotor di Jalan, Begini Kisah Hidupnya

Misiones Online pun menjelaskan cerita di balik foto tersebut.

Foto itu diambil oleh seorang reporter saat udara panas di Posadas sekitar pukul 01.00 siang waktu setempat pada Rabu.

Pada saat itu seorang jurnalis Misiones Online mengemudi di sepanjang Mitre Avenue daat dia berhenti di lampu merah, dia melihat pemandangan yang menyedihkan itu yang sayangnya sering terjadi di pusat Posadas.

Anak-anak muda dari komunitas Mbya Guarani yang dieksploitasi orang dewasa akan mengemis uang di kota.

Meskipun mereka selalu terbantu, mereka menolak meninggalkan tempat tersebut karena penghasilan mereka yang lebih besar daripada di desa.

Wartawan yang tinggal di daerah itu, terbiasa melihat pemandangan semacam itu, tapi dia mengeluarkan kameranya dan mengirim foto itu ke koleganya melihat apakah ada yang bisa dilakukan untuk membantu mereka.

Kemudian mereka berhasil mengumpulkan barang, termasuk air minum kemasan untuk anak-anak itu.

Baca: VIRAL! Aksi Manja Peserta Indonesia Idol Asal NTT Bikin Judika dan Armand Maulana

Menurut laporan Misiones Online, Gubernur juga telah membantu mereka berulang kali, bahkan membawa mereka ke daerah asal.

Namun, biasanya mereka akan mengemis lagi.

Foto tersebut telah memicu gelombang kemarahan dan pencarian di antara ribuan orang yang telah membagikannya secara online.

@Ana Mari Ginemez Pons: Saya akan merasa malu jika saya adalah jutawan dengan gaya hidup mewah sementara yang lainnya meninggal karena kelaparan.

@Tamara Lamirona: Bayangkan dirimu di tempat gadis kecil itu dan apa yang dia rasakan atau bayangkan anak-anakmu dalam situasi seperti itu.

Guarani adalah kelompok masyarakat adat yang terkait budaya di Amerika Selatan.

Baca: Begini Tanggapan Herman Herry Mengenai Sikap Ray Fernandes Mundur dari PDIP

Mereka menggunakan bahasa Guaran dan hadir di wilayah Paraguay sekarang dan juga provinsi Misi Argentina yang Posadas berada di selatan Brasil.

Jumlah penduduk Myba Guarani di Misiones berjumlah sekitar 3.000 orang.

(Tribunnews/Vika Widiastuti)