Pendapatnya Soal LGBT Disambut Tepuk Tangan, Romo Franz Magnis, 'Jangan Aplaus Terlalu Cepat'
Menurut Franz Magnis, Gereja Katolik masih mempunyai pertentangan mengenai LGBT.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
Baca: Ditinggal Pergi Lama, Dua Ekor Anjing Pitbull Serang Majikan hingga Tewas dan Makan Tulang Rusuknya
"Tentu banyak hukum dan UU yang menyangkut hal yang tidak bermoral misalnya, tidak boleh membunuh. Bukan hanya larangan hukum, juga larangan moralitas," katanya.
Namun, ada anggapan umum, kalau dua orang dewasa secara sukarela melakukan sesuatu di "belakang pintu", ini tidak menjadi hak negara.
"Apakah mereka masuk neraka atau tidak itu urusan mereka sendiri. Tapi negara jangan mengkriminalkan hal yang melulu antara dua orang tersebut dan tidak keluar," katanya.
Baca: Sekarang Tampil Atletis dan Cool, Dulunya Wanita Beneran, Begini Cara Membedakannya
Memang mengenai LGBT, Franz Magnis menilai Gereja Katolik masih mempunyai pertentangan mengenai hal itu.
Di satu sisi, Gereja Katolik bisa terlihat lebih lunak.
Misalnya, orang yang punya hubungan homoseks boleh ikut misa.
Tetapi juga bisa sebaliknya, hal itu ditentang.
"Misalnya Gereja Katolik di Afrika, mereka sangat menentang itu," jelasnya.
Baca: Tahun Depan, NTT Siap Terima Kunjungan Dari Peserta Sidang Tahunan IMF dan Bank Dunia
TRIBUNNEWS.COM/Efrem Limsan Siregar