Kerja Sama Dinas PUPR NTT dengan UGM
Haik Lontar Pencatat Debit dari NTT
Dinas PUPR Provinsi NTT bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan alat dan aplikasi pencatat debit realtime.
Penulis: Kanis Jehola | Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG.COM, KUPANG - Dinas Pekerjaan Umun dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi NTT bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menciptakan alat dan aplikasi pencatat debit realtime.
Alat dan aplikasi baru ini merupakan konsep modernisasi irigasi dan merupakan inovasi daerah pertama di Indonesia. Karena inovasi pertama, alat dan aplikasi ini juga bakal menjadi model atau contoh bagi daerah irigasi (DI) lainnya di seluruh Indonesia.
Bayu Dwi Apri Nugroho, ST., M.Agr., Ph.D Ahli Klimatologi Pertanian, Perubahan Iklim dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian UGM, ditemui di Kantor Dinas PUPR NTT, Kamis (14/12/2017), menjelaskan, penciptaan alat dan aplikasi realtime ini berawal ketika dua tahun lalu ia datang di Kupang bertemu Kadis PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT menawarkan alat pendeteksi debit buatan Jepang, Field Router (Field Monitoring System) dan sensor water. Harga alat tersebut per unitnya dengan kisaran Rp 25 juta sampai Rp 30 juta.
"Selain harganya mahal, alat buatan Jepang ini masih semi realtime. Satu hari hanya bisa sekali lapor," kata Bayu.
Karena itu, lanjut Bayu, Kadis PUPR NTT, Ir. Andre W Koreh, MT menawarkan kalau bisa membuat alat yang tak hanya murah tapi juga realtime. Tawaran ini dijadikan tantangan baru baginya untuk mencoba. Hasilnya, tercipta sebuah alat yang kemudian diberi nama lokal: HAIK LONTAR (HAIK= Hitungan Air Irigasi Kekinian) dan LONTAR (Langsung Online Nyata Tanpa Ragu). Sedangkan aplikasinya bernama: PEDE Tanam 1.0 (PEDE= Pencatat Debit Air Secara Elektronik). Sedangkan 1.0 karena baru pertama diciptakan.
"Alat dan aplikasi pencatat debit realtime ini merupakan inovasi pemerintah daerah dan merupakan pertama di Indonesia," kata Bayu. (kas)