Tragis! Gadis 10 Tahun Bunuh Diri Setelah Video Berisi Adegan Ia Dibully Tersebar di Media Sosial
Tindakan bullying bisa menimbulkan trauma bagi korban. Tak jarang mereka memilih mengakhiri hidupnya sendiri karena merasa tak tahan.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
POS-KUPANG.COM -- Bullying atau penindasan pasti akan menimbulkan trauma pada korban.
Banyak korban bullying memilih untuk mengakhiri hidupnya karena tidak tahan atas perlakuan kasar yang mereka terima.
Seperti yang terjadi pada gadis kecil asal Aurora, Colorado, Amerika Serikat ini.
Dilansir dari Mirror, Senin (4/12/2017), Ashawnty Davis (10) memutuskan bunuh diri setelah videonya di taman bermain sekolah beredar di media sosial.
Ashawnty memilih menggantung dirinya di kamar tidur dua minggu setelah video tersebut tersebar secara online.

Baca: Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia Tahun 2017, Bos Mayora Naik 25 Peringkat
Sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama dua minggu, Ashawnty akhirnya harus kehilangan nyawa.
Orangtua Ashawnty kemudian merilis video anaknya yang menjadi viral kepada publik.
Dalam video tersebut Ashawnty terlihat berkelahi dengan seorang gadis sementara anak-anak yang lain menonton mereka.
Video Ashawnty itu dibagikan melalui aplikasi media sosial Musical.ly.
Kedua orangtua gadis malang ini percaya putri mereka merupakan korban bullying.
"Dua minggu setelah video itu tersebar, putriku menggantung dirinya di lemari," tutur ibu Ashawnty, Latcoia Harris.
Merasa terpukul dengan kepergian putri tercinta, orangtua Ashawnty merasa harus menghentikan tindakan bullying di sekolah.
"Kita harus menghentikan hal tak menyenangkan ini terjadi pada anak-anak kita," ujar Anthony Harris, ayah Ashawnty.
Tempat sekolah Ashawnty, Sunrise Elementary School mengeluarkan pernyataan mereka terkait kejadiaan naas yang menimpa muridnya.
"Kami tidak mentoleransi bullying dalam bentuk apapun. Keselamatan dan kesejahteraan siswa adalah prioritas tertinggi kami," jelas pihak sekolah.
Baca: Golkar dan NasDem Belum Putuskan Apakah Tetap Koalisi atau Tidak
Baca: Selama Sepuluh Bulan, Luar Biasa Jumlah Wisatan yang Kunjungi Labuan Bajo
Sunrise Elementary School memastikan sekolahnya menjadi tempat yang aman, ramah, dan mendukung kegiatan belajar para murid.
Pihak sekolah sudah melihat video dan segera melakukan tindakan.
"Kami sudah menyerahkan kasus ini pada kepolisian," ungkap pihak sekolah.
Sekolah Ashawnty juga menambahkan kejadian tersebut terjadi di luar jam sekolah.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)