Wakil Bupati Flores Timur Kesal Aparat Desa Konga Tak Hadir Panen Jagung Hibrida

Agus Boli mengungkapkan kekesalannya dan menilai Kades dan aparatur desa setempat tidak paham etika birokrasi pemerintahan.

Penulis: Felix Janggu | Editor: Alfons Nedabang
POS KUPANG/FELIKS JANGGU
Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli di Desa Konga, Jumat (17/11/2017). 

Laporan Wartawan POS-KUPANG.COM, Feliks Janggu

POS-KUPANG.COM | LARANTUKA - Wakil Bupati Flores Timur Agustinus Payong Boli melakukan panen perdana jagung Hibrida Bima 14 Batara di Desa Konga, Kecamatan Titehena, Jumat (17/11/2017).

Puluhan petani Konga, penyuluh pertanian hadir bersama tim peneliti dari BPTP Balitbangtan NTT. Para pelajar SMAK Pertanian Boru juga hadir.

Tetapi tuan rumah Kepala Desa Konga Nikolaus Beoang bersama semua staf desa Konga malah tak satu pun hadir dalam kegiatan tersebut.

Baca: Wabup Flores Timur Panen Jagung Hibrida untuk Benih di Konga, Dikembangkan BPTP NTT

Agus Boli mengungkapkan kekesalannya dan menilai Kades dan aparatur desa setempat tidak paham etika birokrasi pemerintahan.

Demikian juga secara adat Lamaholot, ketidakhadiran Kades dinilai tidak mencerminkan perilaku yang sesuai adat Lamaholot.

Agus Boli menjelaskan kehadiran pemerintah desa sangat penting untuk mensinkronkan program pemerintah daerah dan pemerintah kabupaten.

"Karena pemerintah butuh dalam pengembangan pertanian ke depan minimal dia (kades) tahu. Kerja pemerintah semua ujungnya kesejahteraan rakyat," kata Agus Boli.

Agus Boli setelah mendapatkan penjelasan sekretaris kecamatan Titehena bahwa Kades bersama aparatur desa tengah sibuk membahas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBDes) 2018.

Baca: Flores Timur Targetkan Swasembada Benih Jagung Hibrida Tahun 2019

"Hari ini saya bicara kebijakan (pemerintah daerah-red) dan Kades bersama aparaturnya harus tahu. Ini prilaku kurang bagus," kata Agus Boli.

Agus Boli pun mempertanyakan apakah Dana Desa dari Desa Konga sudah memperhatikan alokasi untuk pembangunan di bidang pertanian atau tidak?

"Misalkan saya minta pemerintah desa perlu siapkan uang untuk pengadaan benih. Berapa yang bisa disiapkan pemerintah daerah, tapi kalau Kades tidak ada kita mau omong dengan siapa," tanya Agus Boli.

Agus Boli selanjutnya berbicara tentang perluasan lahan pertanian untuk pengembangan bibit Hibrida Bima 14 Barata agar paling kurang per 2019 mendatang Flores Timur sudah mandiri bibit Hibrida.

Baca: Pegiat Media Sosial Beberkan Keakraban Setnov dengan Hilman, Kontri Metro TV yang Jadi Supir Dadakan

Ia menegaskan pemerintah daerah sangat berterimakasih kepada BPTP Balitbangtan NTT yang telah memilih Flores Timur untuk mengembangkan bibit Jagung Hibrida.

Agus Boli bahkan siap bekerja sama dengan BPTP NTT untuk memperbanyak bibit Jagung Hibrida sehingga Flores Timur ke depan bisa swasembada pangan untuk jagung.

Ia mengungkapkan Flores Timur membutuhkan paling kurang 40 ton bibit jagung tiap tahun. Karena itu masih perlu menambah lahan untuk penambahan bibit.

Agus Boli pun berterimakasih kepada kelompok tani di Konga yang merelakan lahan dan mau bekerja sama dengan BPTP Balitbangtan NTT untuk mengembangkan bibit itu.

Baca: Seorang Pria Tewas Terpanggang Setelah Komplotan Pemuda Sengaja Ledakkan Kembang Api di Rumahnya

Apalagi per 2018, kelompok tani akan memperluas lahan tanam menjadi 10 hektar.

Agus Boli berharap bukan hanya Jagung, Konga juga perlu menyediakan bibit padi. Selain itu lahan juga dicari di lokasi lain di Flores Timur.

Ia meminta Kadis Pertanian Flores Timur Anton Wukak Sogen untuk untuk mencari lahan tambahan selain Konga, Hewa, Boru, dan Adonara Barat.

Dengan perluasan lahan penanaman bibit Hibrida, maka Flores Timur akan meraih swasembada pangan.(*)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved