Uang Rp 40 Juta yang Dicuri dari Biara Dipakai untuk Foya-foya di Pub, 9 Pelaku Sudah Ditangkap
Para pelaku masuk ke dalam rumah susteran lalu mengambil uang Rp 40 juta yang disimpan dalam salah satu kamar.
Penulis: Aris Ninu | Editor: Agustinus Sape
Laporan Wartawan Pos-Kupang.com, Aris Ninu
POS-KUPANG.COM | RUTENG - Biara Suster-suster Penyembah Sakramen Maha Kudus, Kelurahan Compang Tuke, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Minggu (5/11/2017) pukul 07.15 wita dibobol maling.
Para pelaku masuk ke dalam rumah susteran lalu mengambil uang Rp 40 juta yang disimpan dalam salah satu kamar.
Uang tersebut dipakai para pelaku untuk foya-fota di pub alias tempat hiburan malam di Kota Ruteng.
Uang yang dicuri sebagian dibagi-bagikan kepada para pelaku oleh kepala pencuri yang menjadi dalang pencurian tersebut.
Kasus pencurian uang di biara ini akhirnya dibongkar dan diungkap aparat Buser Polres Manggarai yang dipimpin Kanit Buser Polres Manggarai, Bripka Deny Pelang.
Selama tiga hari, sejak Senin (6/11/2017) sampai Kamis (9/11/2017) siang, satu per satu pelaku pencurian ditangkap di kediaman masing-masing.
Para pelaku ada yang ditangkap di Ruteng, ada juga yang ditangkap di wilayah Manggarai Barat (Mabar).
Ada 10 pelaku yang terlibat. Sembilan sudah ditangkap dan satunya sedang dalam pengejaran.
Para pelaku pada umumnya masih di bawah umur dan dalang pencurian sudah pernah masuk keluar penjara di Mabar karena kasus pencurian.
"Kasus pencurian di biara ini dilaporkan ke Polres Manggarai usai kejadian Minggu (5/11/2017) pagi pukul 07.15 wita. Anggota pun langsung bergerak melakukan pencarian," ujar Kapolres Manggarai, AKBP Drs. Marselis Sarimin K, M.Pd melalui Kasat Reskrim, Iptu Aldo Febrianto yang menghubungi Pos-Kupang.com, Kamis (9/11/2017) pagi.
Ia menjelaskan, barang yang dicuri, selain uang Rp 40 juta, juga 1 buah hp samsung warna silver dan 1 buah hp samsung J2 prime warna silver.
"Yang melapor kepada kami yakni Suster Maria Dolores Ibara, PSM," ujar Aldo.
Kesepuluh pelaku itu yakni Eventinus Alfonsius Jebaru (23), warga Desa Rai, Kecamatan Ruteng, Nld (15), pelajar dari Desa Rai, Kecamatan Ruteng, Robertus Ga (19), pelajar asal Lembor- Mabar, Fulgensius Charles Sebo (18), pelajar asal Lembor, Mabar, Sebastianus Jebarus,(19), pelajar asal Lembor, Mabar, DR (15), pelajar asal Lembor, Mabar, SYD (16), Lembor, Mabar,
Leonardo Yoko (17), pelajar asal Welak, Mabar, Aleksander Viki (20), Desa Bulan, Kecamatan Ruteng dan Merdianus Neri (19), pelajar asal Lembor, Mabar.
"Dari 10 pelaku masih ada satu yang lagi kami kejar bernama Naldi. Kalau yang lainnya sudah kami amankan di Polres Manggarai. Semua pelaku kami tangkap di Ruteng dan sebagian Mabar," papar Kasat Aldo.
Ia mengungkapkan, para pelaku mencuri di biara tersebut dengan modus merusak pintu.
"Dari keterangan para pelaku, mereka masuk biara dengan cara mencungkil pintu pagar dan pintu kamar menggunakan sebilah parang atau golok. Kemudian para pelaku masuk ke kamar suster dengan cara mencungkil jendela kamar suster menggunakan satu buah gunting kemudian para pelaku mencungkil lemari milik korban dengan menggunakan gunting, kemudian pelaku menggambil uang milik korban sebanyak Rp 40 juta dan hp samsung sebanyak 2 unit yaitu hp J1 dan J2 prime," kata Kasat Aldo.
Uang Kuburan
Kasat Aldo menjelaskan, hasil interogasi Buser Polres Manggarai, uang hasil curian di biara dipakai para pelaku untuk foya-foya di pub alias tempat hiburan malam.
"Sebagian dibagikan kepada semua pelaku. Uang yang tersisa dari tangan para pelaku Rp 4 juta termasuk dua buah HP sudah kami amankan.
Pada saat penangkapan barang bukti berupa uang sebanyak Rp 4 juta dan 2 buah HP samsung ada di tangan para pelaku. Ada 4 unit sepeda motor yang dipakai saat mencuri sudah juga diamankan," papar Kasat Aldo.
Yang sungguh disesali dari tindakan para pelaku, jelas Kasat Aldo, uang hasil curian adalah uang untuk membeli tanah kubur bagi para suster.
"Uang yang dicuri para pelaku adalah uang yang akan dipakai membeli tanah bagi pekuburan suster," papar Kasat Aldo.
Ia menjelaskan, polisi masih terus mendalami peranan para pelaku agar diketahui siapa yang mengambil uang dan siapa yang menjadi otaknya.
"Sementara ada satu pelaku yang mengaku pernah ke biara dan mengetahui kamar para suster. Pelaku ini pernah mengantar lemari ke dalam kamar para suster dan ia juga napi kasus pencurian. Nanti akan kami dalami," tegas Aldo. (*)