'Rumah Lapis' Anies-Sandi Diberondong Komentar dan Meme Menohok Netizen

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan perbedaan rumah berlapis dan rumah susun. Rumah berlapis dibangun vertikal.

Editor: Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan (kanan) dan Sandiaga Uno (kiri) saling memberi hormat saat tiba di Masjid Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (16/10/2017). Pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih tersebut melakukan doa bersama pendukungnya sebelum melaksanakan pelantikan di Istana Negara. 

"Jakarta itu (menghadapi) keterbatasan lahan. Maka hunian vertikal harus optimal dan efisien. Makanya dibangun sampai 30 lantai pun tak masalah," kata Nirwono.

Apalagi dengan melanjutkan Rusunawa, Anies-Sandi tetap bisa menyisipkan program DP nol rupiah yang digagasnya.

Baca: Mobil Tabrak Ruang Kelas Dua Anak Tewas Belasan Terluka

Caranya, menurut dia, tak terlalu sulit, yakni bisa dengan mengubah rusunawa menjadi rusunami atau membangun rusunami baru, dan bukan rumah lapis yang cenderung boros lahan.

Nirwono menjelaskan, konsep Rusunawa yang dijalankan di era Ahok sudah tepat.

Ia hanya butuh penyempurnaan seperti menerapkan rekayasa sosial dan transformasi budaya dari rumah tapak ke hunian vertikal agar tak terjadi gegar budaya, pemberantasan mafia rusun agar tepat sasaran, mengembangkan kawasan terpadu di tengah.

"Jadi lebih baik gubernur fokus membenahi hal-hal tersebut ketimbang buat program baru yang belum jelas," kata Nirwono.

Baca: Marco Menangis Tanpa Suara Mendengar Kabar Ayahnya Meninggal Dunia

Nirwono menyarankan agar Anies-Sandi tak perlu gengsi dengan program hebat di era gubernur sebelumnya.

"Kalau pun sekarang kurang sempurna, ya justru tugas gubernur baru adalah memperbaiki dan menyempurnakannya daripada buat program baru," jelas Nirwono.

Lagipula, kata Nirwono, Ahok pun sebenarnya menyempurnakan program Rusunawa yang sudah ada sejak era Fauzi Bowo.

"Selama program gubernur terdahulu bagus dan bermanfaat untuk masyarakat, ya tak masalah ditiru dan dilanjutkan. Masyarakat pasti akan menilai sendiri. Jadi tak perlu takut lah," tutur Nirwono. (Rendy Sadikin/Theo Yonathan Simon)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved