Berita Timor Rote Sabu
Pemerintah Indonesia Hutang ke Luar Negeri untuk Bayar Beasiswa PIP, Benarkah?
Kedatangan Anita ke sana untuk mensosialisasikan dan membagikan beasiswa PIP kepada 187 anak di sekolah itu.
Penulis: omdsmy_novemy_leo | Editor: Rosalina Woso
Laporan Wartawan Pos Kupang, Novemy Leo
POS-KUPANG.COM | SOE -- Negara Indonesia berhutang ke Negara lain hanya untuk membiayai seluruh program pemerintah termasuk program beasiswa PIP. Karenanya, penerima beasiswa dan orangtua harus benar-benar bisa memanfaatkan dana itu dengan baik.
Demikian dikatakan anggota DPR RI, Anita Yakoba Gah kepada ratusan orangtua dan siswa, guru dan kepala sekolah di SMA Kristen 2 SoE, kamis (2/11/2017) siang.
Kedatangan Anita ke sana untuk mensosialisasikan dan membagikan beasiswa PIP kepada 187 anak di sekolah itu.
"Pemerintah mau berhutang ke luar negeri hanya untuk bisa meningkatkan kualitas pendidikan. Tapi ketika dana itu datang yang seharusnya untuk membantu pendidikan anak-anak tapi kemudian dihabiskan orangtua untuk mabuk mabukan, dan mama-mama asyik arisan, siswa asyik beli handphone dan lupa bahwa uang itu adalah hutang Negara maka tindakan itu tidak terpuji," kata Anita,
Karena itu, kata Anita, dana beasiswa PIP itu bukan dana milik anggota dewan, bupati, gubernur atau presiden. Tapi itu semua adalah uang rakyat, uang pemerintah dari hasil pinjaman luar negeri.
"Hutang sudah banyak, dana dipakai untuk fota foya dan melakukan hal tidak benar maka untungnya dimana. Kita sudah hutang dengan bunga yang besar lantas nanti siapa yang bayar? Generasi yang akan datang. Kita mungkin enak foya foya, tapi generasi anak cucu kita nanti akan bayar hutang luar negeri," kata Anita.
Anita mengatakan, jangan sampai Negara kita kembali dijajah oleh bangsa asing lantaran hutang yang banyak itu tidak bisa dikembalikan.
"Kalian adalah tulang punggung bangsa dan Negara ini. Karena terlalu sayang dan cintanya bangsa ini kepada kalian maka diberikan program PIP dengan tujuan uang dipakai untuk meningkatkan kualitas pendidikan kita," kata Anita.
Karenanya, sangat disayangkan jika orangtua dan anak tidak mengerti. Dana beasiswa harusnya dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.
"Jangan habiskan uang beasiswa untuk beli pulsa, beli handphone yang mahal, tetapi tidak berusaha belajar, beli buku atau cari informasi yang baik. (*)