Komisi IV DPR RI Minta Kepastian Kualitas Beras di Gudang Bulog
Komisi IV dipimpin Edhy Prabowo dan diterima Direktur Operasional dan Ppelayanan Publik Bulog, Karyawan Gunarso.
Strategi isu yang dihadapi Bulog diakhiri tahun adalah stok beras medium cukup banyak karena dibeli sejak Januari 2017 karena pada Januari i sudah ada penen sehingga pengadaan di awal. Karena itu bulog berharap agar stok yang ada dijadikan cadangan pangan milik pemerintah.
Karyawan Gunarso mengatakan cadangan stok beras milik pemerintah sebanyak 286 ribu ton yang dan dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi nasional 30 juta ton maka Bulog untuk jadi cadangan beras pemerintah.
"Usul kepada pemerintah kalau rastra tidak ada maka stok beras yang ada di bulog jadi cadangan beras pemerintah. Berdasarkan perhitungan cadangan beras pemerintah 1.5 sampai 1,8 juta ton sehingga pemerintah kuat dalam hal cadangan beras pemerintah," katanya.
Pimpinan Komisi IV, Viva Yoga Mauladi mengatakan sebagai mitra kerja dari Bulog dan setelah mendapat masukan maka ada beberapa hal yang harus dibicarakan oleh Komisi IV terkait dengan kebijakan pemerintah karena mulai tahun depan rastra tidak ada lagi dan nilainya mencapai Rp 22 triliun. Setelah mendapat penjelasan maka yang harus dibahas adalah agar petani tidak dirugikan setelah panen.
"Yang penting dari upaya pemerintah melindungi dan memberdayakan petani dimana petani harus terus produksi. Harus ada solusi sehingga tidak mengganggu proses yang sudah ada.
Dari sisi penyerapan gabah petani.ini problem yang akan didiskusikan. Harus
Terus dorong agar bulog lakukan tugas dan fungsi dan pemberdayaan petani dan stabilisasi harga," katanya.
Stok Bawang putih di Bulog Divre NTT 15 Ton
Saat ini Bulog Divre NTT memiliki 15 ton bawang putih dan akan terus didatangkan untuk memenuhi kebutuhan bawang putih.
"Dari 25 Ton bawang putih sudah tersalur 10 ton dan tersisa 15ton. Kami. Menjual bawang putih dibawah harga pasar yakni Rp 20 ribu per kg sedangkan di pasar dijual dengan harga Rp 30 ribu," katanya. Bawang putih ini didatangkan dari Cina. (*)