Pemuda Sumba Timur Melakukan Cara Ini Untuk Menolak Paham Radikalisme
Memperingati hari Sumpah Pemuda, ini yang dilakukan kalangan pemuda di Kabupaten Sumba Timur
Penulis: Robert Ropo | Editor: Marsel Ali
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo
POS-KUPANG.COM| WAINGAPU - Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 tahun 2017, Aliansi Cipayung berkerja sama dengan GMNI dan GMKI cabang Waingapu kabupaten Sumba Timur (Sumtim) menyelenggarakan dialog kepemudaan dengan mengusung tema 'Dengan Semangat Sumpah Pemuda Mari Kita Lawan Radikalisme'.
Kegiatan dialog tersebut berlangsung di Aula kantor BPMD Kabupaten Sumba Timur, Sabtu (28/10/2017).
Narasumber dalam kegiatan dialog tersebut, Kapolres Sumba Timur, AKBP Vicktor Marudut Tua Silalahi, SH.MH.
dan Dandim 1601 Sumba Timur yang diwakili oleh Danunit Intel, Letda Arh Putu Dharma Setiawan, A. Md.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Vicktor Marudut Tua Silalahi, SH.MH dalam membawakan materinya mengatakan, Kebinekaan dan keberagaman tetapi tetap satu karena merasa senasib sepenanggunggan.
Selain itu, Demokrasi Liberal dengan memanfaatkan perkembangan Iptek( AiTI) dengan memprovokasi lewat media, seperti, menyebarkan pornografi, menyebarkan ajaran kebencian, menyebarkan Hoax.
Silalahi juga mengatakan, pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2018 dan pemilihan presiden (pilpres) 2019 tidak dibenarkan sifatnya Priomodalisme atas dasar karena suku, ras, agama dan sebagainya.
Sebab menurutnya, tidak ada negara didunia yang sejahtera kalau stabilitas politik di negaranya belum merata.
Masih menurutnya, banyak negara yang hancur karena paham Radikalisme dengan aliran khilafahnya yang mengajarkan ajaran kebencian sehingga runtuhnya negara-negars besar seperti Iran, Irak dan Surya karena terjadi perang saudara yang berkepanjangan.
"Idiologi bangsa kita adalah Idiologi pancasila sudah final tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dengan empat pilar kebangsaan dan jangan sempat membedakan suku, ras agama dalam keberagaman," tegas Silalahi.
Dandim 1601 Sumba Timur, Letkol inf. Zaenuddin yang diwakili oleh Danunit intel Kodim Sumba Timur, Letda Arh Putu Dharma Setiawan dalam membawakan materi tersebut mengatakan, peran TNI dalam isu melawan Radikalisme dengan tugas TNI pertama, melakukan Operasi Militer Perang, dan Operasi Militer Selain Perang.
Setiawan mengatakan, Pok Radikal yang melaksanakan aksi terorisme di Indonesia dengan cara merakit bom dan bahan peledak.
Selain itu, melaksanakan perekrutan lewat propaganda di internet, website, sosial media dan Radio.
Setiawan menegaskan, paham Radikalisasi seperti Isis tidak boleh berkembang di Indonesia.
Untuk itu, upaya TNI khususnya TNI dari Kodim 1601 Sumba Timur dengan melakukan deteksi dini, pencegah dini dan penanggulangan terorisme dengan melaksanakan latihan kesiap siagaan.
Dikatakan Setiawan, melakukan deteksi dini dan cegah dini antara aparat pemda TNI dan POLRI serta komponen Masyarakat dengan Ormas.
Dalam kegiatan dialog tersebut juga dilakukan diskusi dan tanya jawab dan kegiatan itu diakhiri dengan pencetusan deklarasi pemuda Sumba Timur bersatu melawan Radikalisme. (*)