Seminar di STKIP Ruteng: Pendidikan Harus Menghasilkan Manusia Produktif, Kreatif dan Inovatif

Sebelum seminar ada upacara pembukaan oleh pihak kampus dan penyambutan secara adat Manggarai.

Penulis: Aris Ninu | Editor: Agustinus Sape
POS KUPANG/ARIS NINU
Sebagian mahasiswa Prodi PAUD STKIP Ruteng yang mengikuti seminar dalam rangka hari Sumpah Pemuda. 

Laporan Reporter Pos-Kupang.com, Aris Ninu

POS-KUPANG.COM | RUTENG - Mahasiswa STKIP St. Paulus Ruteng Prodi Pendidikan Guru (PG) PAUD mengikuti seminar nasional tentang PAUD yang menghadirkan tiga pemateri,  yakni Dr. Rusdiyani, Dr. Fransiska Widyawati dan Maria F. Angkur, M.Pd.

Seminar yang berlangsung di Aula Missio, Kampus STKIP Ruteng,Sabtu (28/10/2017) pagi, bertujuan memberikan pemahaman kepada mahasiswa PG PAUDtentang persaingan pasar bebas ASEAN yang tren disebut Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Disaksikan Pos-Kupang.com di Aula Misio, Kampus STKIP Ruteng, Sabtu (28/10/2017) siang, seminar dihadiri para mahasiswa Paud yang mengenakan jaket almamater.

Para pemateri memberikan materi soal paud kepada para mahasiswa.

Sebelum seminar ada upacara pembukaan oleh pihak kampus dan penyambutan secara adat Manggarai.

Rusdiyani dalam pemaparan materinya mengungkapkan, kerja sama ekonomi Asean mengarah kepada pembentukan komunitas ekonomi Asean.

Dampak dari kerja sama itu, kata Rusdiyani, akan mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya.

Maka itu, ujarnya, pendidikan harus menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, afektif dan harus memilikki penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan integritas.

"Maka itu sekarang perlu dipersiapkan infrastruktur SDM dan pendidikan karakter bagi peserta didik sehingga menghasilkan manusia cerdas dan memiliki keterampilan. Pendidikan harus mampu melahirkan peserta didik yang berorientasi Iptek dan iman serta takwa serta memilikki kemampuan dalam berbagai aspek," ujar Rusdiyani.

Ia mengungkapkan, lembaga yang bergerak di bidang pendidikan harus menyediakan fasilitas dan kurikulum serta kebijakan yang tepat.

"Seorang guru harus memiliki keterampilan guna memahami karakteristik anak. Guru harus cerdas dan memiliki kemampuan yang menyenangkan anak serta mengembangkan kurikulum permainan," papar Rusdiyani. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved