7 Fakta tentang Beny Panbers yang Baru Meninggal, Nomor 6 Ikut Mengangkat Musik NTT

Sebelumnya juga beredar kabar berantai di kalangan watawan yang menyebutkan musisi legendaris itu telah meninggal dunia.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
ISTIMEWA
Beny Panjaitan saat masih aktif bermusik dan ketika mulai sakit. 

Dilihat dari karya-karyanya, pengamat musik menilai Benny sebagai pribadi yang sentimentil, bahkan melankolis.

Hampir setiap lagu ciptaannya penuh dengan nuansa sendu, kisa-kisah cinta romantis liris, dan kisah hidup anak manusia yang kurang beruntung.

Lagu-lagunya dapat dikatakan sebagai suara kaum marginal Indonesia pada dekade 70-an

5. Selektif dalam Mencipta Lagu

Dia sangat selektif, tidak ada kemiripan melodi lagu pertama dengan lagu lainnya.

Sehingga grup musik legendaris ini mengukuhkan Benny sebagai komposer dengan segudang gagasan dan rasa yang hebat.

6. Ikut  Mengangkat Musik NTT

Tidak ada yang memungkiri popularitas Beny Panjaitan lewat lagu-lagunya yang tahan zaman. Artinya, sampai kapan pun lagu-lagunya tetap populer.

Di Nusa Tenggara Timur, lagu-lagu Panbers hampir selalu terdengar di mana-mana.

Baca: Remaja Manggarai Yang Diduga Depresi Ternyata Memiliki Akun FB, Ini Postingan Terakhirnya

Apalagi kalau ada pesta, lagu-lagu ciptaan Panbers tidak hanya diperdengarkan melalui kaset atau DVD, tetapi juga dinyanyikan secara live oleh penyanyi-penyanyi lokal.

Bahkan ada yang menterjemahkan lagu Panber berjudul "Cinta dan Permata" ke dalam dialek Melayu Larantuka (Flores Timur) dan meminta Beny menyanyikannya sebagai penyanyi tamu.

Lagu 'Bale Nagi" dalam dialek Melayu Larantuka juga pernah dinyanyikan Beny Panjaitan dalam kaset musisi lokal sebagai penyanyi tamu.

Semua itu, kalau mau jujur,  upaya mendompleng ketenaran Beny Panjaitan dengan maksud agar lagu-lagu lokal NTT bisa terangkat ke tingkat nasional dan laris di pasaran. 

7. Terkena Stroke

Sekitar pertengahan 2010, Benny terkena penyakit stroke yang membuat tubuhnya sukar digerakkan.

Dua kali terserang stroke membuatnya harus duduk di kursi roda.

Sejak saat itu, dia lebih banyak beristirahat atau bergerak lewat kursi roda ataupun dengan bantuan tongkat. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved