7 Fakta tentang Beny Panbers yang Baru Meninggal, Nomor 6 Ikut Mengangkat Musik NTT

Sebelumnya juga beredar kabar berantai di kalangan watawan yang menyebutkan musisi legendaris itu telah meninggal dunia.

Penulis: Agustinus Sape | Editor: Agustinus Sape
ISTIMEWA
Beny Panjaitan saat masih aktif bermusik dan ketika mulai sakit. 

POS-KUPANG.COM - Dunia musik tanah air sedang berduka.

Musisi legndaris Benny Panjaitan dikabarkan meninggal dunia pada Selasa (24/10/2017).

Kabar tersebut dibenarkan oleh anak Benny, Roesland.

"Benar meninggal jam 09.50 WIB karena sakit stroke sudah lama. Ini saya sedang on the way ke rumah duka," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya juga beredar kabar berantai di kalangan watawan yang menyebutkan musisi legendaris itu telah meninggal dunia.

"Om benny panjaitan barusan meninggal dunia. Alamat duka: Jalan Prof DR Hamka Komplek Panbers (Taman Asri) no 14, Ciledug Larangan," tulis pesan tersebut.

Baca: Benny Panbers Meninggal Dunia Usia 70 Tahun

Saat menyambangi rumah, Asido Panjaitan, adik kandung Benny Panjaitan, tak kuasa menahan kesedihannya saat menyambangi rumah duka Benny di kawasan Taman Asri, Ciledug, Tangerang, Kamis (25/10/2017).

Melansir dari TribunNews.com, Asido meletakkan tangannya ke jenazah Benny Panjaitan dan berbicara di samping jenazah Benny, bahwa ia akan meneruskan karyanya.

Asido Panjaitan, adik kandung Benny Panjaitan, tak kuasa menahan kesedihannya saat menyambangi rumah duka Benny di kawasan Taman Asri, Ciledug, Tangerang, Kamis (25/10/2017).
Asido Panjaitan, adik kandung Benny Panjaitan, tak kuasa menahan kesedihannya saat menyambangi rumah duka Benny di kawasan Taman Asri, Ciledug, Tangerang, Kamis (25/10/2017). (TRIBUNNEWS.COM/NURUL HANNA)

Sebelumnya, Benny juga dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (22/10/2017), tetapi kabar tersebut disangkal oleh putranya.

Benny dikenal sebagai anggota dari grup musik Panjaitan Bersaudara (Penbers).

Kelompok musik ini didirikan di Surabaya pada 1969.

Baca: Para Petani di Pulau Sumba Akan Semangat Menanam Kedelai Jika Harapan Mereka Ini Terpenuhi

Terdiri dari empat bersaudara kakak beradik putra Alm J.M.M. Panjaitan dengan Bosani S.O Sitompul, yaitu Hans Panjaitan, Benny Panjaitan, Doan Panjaitan, dan Asido Panjaitan.

Band tersebut kemudian berubah sejak 1990-an dengan kehadiran Maxi Pandelaki, Hans Noya, dan Hendri Lamiri.

Panbers telah menciptakan lebih dari 700 lagu dalam ratusan album.

Baik yang bergenre pop, rock, keroncong, maupun Melayu.

Beberapa lagunya yang populer dan berhasil mendapat penghargaan, seperti Bebaskan (1975), Nasib Cintaku (1976), Musafir (1978), Kasihku (1979), Gereja Tua (1986), dan Cinta dan Permata (2001).

Berikut fakta tentang Benny Panjaitan yang berhasil dirangkum Tribunnews dari Wikipedia.

1. Lahir di Pengungsian

Benny Panjaitan
Benny Panjaitan (Screenshot Youtube)

Benny panjaitan lahir pada 14 September 1948 di Tarutung, Tapanuli Utara, Sumatera Utara.

Benny lahir di pengungsian pada zaman perang.

Ibunya sedang hamil tua anak kedua yang tak lain adalah Benny ketika harus mengungsi dari Medan.

Melintasi Siantar dan berakhir di Tarutung di mana Benny dilahirkan.

Masa kecilnya suka berpindah-pindah mengikuti penugasan sang ayah yang merupakan seorang bankir dan akhirnya menjadi salah satu direktur di BRI dulu.

2. Berperan Penting di Panbers

Beny Panjaitan
Beny Panjaitan (Tribunnews.com)

Benny tak hanya menjadi vokalis dan memegang rhythm guitar, tetapi juga motor utama dari Panbers.

Hampir semua lagu yang pernah dipopulerkan Panbers adalah ciptaannya.

Bahkan perannya sama vitalnya seperti John Lennon di The Beatles.

4. Pribadi Melankolis

Dilihat dari karya-karyanya, pengamat musik menilai Benny sebagai pribadi yang sentimentil, bahkan melankolis.

Hampir setiap lagu ciptaannya penuh dengan nuansa sendu, kisa-kisah cinta romantis liris, dan kisah hidup anak manusia yang kurang beruntung.

Lagu-lagunya dapat dikatakan sebagai suara kaum marginal Indonesia pada dekade 70-an

5. Selektif dalam Mencipta Lagu

Dia sangat selektif, tidak ada kemiripan melodi lagu pertama dengan lagu lainnya.

Sehingga grup musik legendaris ini mengukuhkan Benny sebagai komposer dengan segudang gagasan dan rasa yang hebat.

6. Ikut  Mengangkat Musik NTT

Tidak ada yang memungkiri popularitas Beny Panjaitan lewat lagu-lagunya yang tahan zaman. Artinya, sampai kapan pun lagu-lagunya tetap populer.

Di Nusa Tenggara Timur, lagu-lagu Panbers hampir selalu terdengar di mana-mana.

Baca: Remaja Manggarai Yang Diduga Depresi Ternyata Memiliki Akun FB, Ini Postingan Terakhirnya

Apalagi kalau ada pesta, lagu-lagu ciptaan Panbers tidak hanya diperdengarkan melalui kaset atau DVD, tetapi juga dinyanyikan secara live oleh penyanyi-penyanyi lokal.

Bahkan ada yang menterjemahkan lagu Panber berjudul "Cinta dan Permata" ke dalam dialek Melayu Larantuka (Flores Timur) dan meminta Beny menyanyikannya sebagai penyanyi tamu.

Lagu 'Bale Nagi" dalam dialek Melayu Larantuka juga pernah dinyanyikan Beny Panjaitan dalam kaset musisi lokal sebagai penyanyi tamu.

Semua itu, kalau mau jujur,  upaya mendompleng ketenaran Beny Panjaitan dengan maksud agar lagu-lagu lokal NTT bisa terangkat ke tingkat nasional dan laris di pasaran. 

7. Terkena Stroke

Sekitar pertengahan 2010, Benny terkena penyakit stroke yang membuat tubuhnya sukar digerakkan.

Dua kali terserang stroke membuatnya harus duduk di kursi roda.

Sejak saat itu, dia lebih banyak beristirahat atau bergerak lewat kursi roda ataupun dengan bantuan tongkat. (*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved